MALANGVOICE – Masyarakat yang ternaungi Puskesmas Bareng, meliputi kawasan Kasin, Sukoharjo, Gading Kasri dan Bareng meminta agar lokasi pusat kesehatan itu dipindahkan ke tempat yang lebih strategis. Banyak keluhan, selama ini lokasi puskesmas tidak representatif dan sulit dijangkau kendaraan.
“Banyak dari masyarakat yang mengusulkan tentang sarana prasarana puskesmas, dimana Puskesmas Bareng satu-satunya puskesmas yang tempatnya masuk gang kecil,” ujar Kepala Puskesmas Bareng, Muhammad Zamroni, usai rapat FMPP di Hotel Aria Gajayana, Rabu (21/11).
Pria yang juga merupakan dokter gigi itu pun menjelaskan, pelayanan di Puskesmas Bareng sudah sangat bagus, hanya saja jika ada pasien yang gawat darurat dan akan dirujuk ke puskesmas, mobil ambulance tidak bisa masuk.
“Ya karena mobil ambulance nggak bisa masuk ya akhirnya didorong dari gang gapura Bareng Tenes itu,” katanya menegaskan.
Tak hanya masalah lokasi yang tidak representatif, melainkan lahan parkir yang tidak memadai pun juga menjadi masalah utama di Puskesmas Bareng. “Sama saja, lahan parkir di situ juga sempit,” tegasnya.
Untuk itu, para FMPP kemudian mengusulkan beberapa tempat untuk lokasi terbaru Puskesmas Bareng. Dikatakannya, banyak usulan dari masyarakat untuk beberapa lokasi di tiap kelurahan.
“Tadi ada delapan lokasi, kemudian disaring sudah menjadi dua lokasi, yakni Taman Gayam dan di Jalan Gabis,” paparnya.
Namun, pihak Puskesmas Bareng tetap menginginkan lokasi di wilayah Kelurahan Bareng. Sebab, jika nantinya lokasi puskesmas pindah ke wilayah lain maka akan merubah semua data.
“Kalau kami simpel saja puskesmas tempatnya di Kelurahan Bareng supaya namanya tidak berubah. Repot nanti ngurus administrasinya , kalau di Taman Gayam kan tidak ngurus lagi karena masih satu kelurahan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun memaparkan jika keputusan ini sudah masuk dalam pembahasan Rencana Strategi (Renstra) di Dinas Kesehatan Kota Malang. Tinggal menunggu waktu saja.
“Kemarin saya intip sudah masuk di sana hanya sebagai rehab bukan pembangunan. Tapi bisa dirubah karena belum final. Kalau pun nanti sudah deal ya pakai dana DAK dari Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.
Ia pun juga berharap, seandainya lokasi Taman Gayam terpilih sebagai lokasi baru, maka pembangunan puskesmas akan dibangun di atas standar puskesmas.
“Kalau pun di Taman Gayam ya akan dibangun tiga lantai. Dan sekalian ada puskesmas rawat inap, mengingat di wilayah Kecamatan Klojen belum ada puskesmas yang ada rawat inapnya,” tandasnya.(Hmz/Aka)