LKS Nasional, Rumah Penduduk Pun Jadi Penginapan

Penyerahan Akad Secara Simbolik Oleh Baswedan ke Perwakilan Program Keluaha Sebangsa (anja)
Penyerahan Akad Secara Simbolik Oleh Baswedan ke Perwakilan Program Keluaha Sebangsa (anja)

MALANGVOICE – Sedikitnya 215 rumah warga di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi penginapan dadakan bagi ribuan peserta dan guru pembina kegiatan Lomba Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional di Universitas Negeri Malang (UM).

Program itu disebut juga program Keluarga Sebangsa, dimana peserta dan guru pendamping menginap di rumah penduduk dan rumah guru di lingkungan Kota Malang.

“Tujuannya bisa meningkatkan interaksi positif antar guru dan juga antar siswa dari berbagai latar budaya,” kata Hamid Muhammad, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat pidato sambutan pembukaan LKS Nasional beberapa menit lalu.

Menurutnya, program Keluarga Sebangsa ini juga akan berguna tidak hanya untuk saling berbagi cerita dan pengalaman, tetapi memberi inspirasi bagi keluarga-keluarga tempat tinggal peserta yang datang dari berbagai wilayah di Tanah Air.

Makna lain dari program Keluarga Sebangsa ini adalah kegiatan Kemdikbud seperti LKS SMK ini juga menjadi milik segenap warga Kota Malang. Ini bentuk pelibatan publik yang nyata dalam aktivitas pendidikan.

Lebih lanjut, rumah warga yang ditempati peserta dibagi menjadi enam sektor karena jumlah peserta mencapai ribuan. Sektor I yang ditempatkan di rumah warga Singosari, Kabupaten Malang; Sektor II ada di Kota Batu; Sektor III di wilayah Malang kota, Sektor IV di kawasan Sawojajar; sektor V dan VI di kawasan Malang Selatan.

Pemilik rumah tersebut juga harus menyediakan konsumsi dan transportasi peserta karena sudah sesuai dengan perjanjian (akad). Jadi, pemilik rumah wajib mengantar peserta ke lokasi lomba di Gedung Graha Cakrawala (Gracak) UM.