Lewat SIG, Tata Kelola Pemerintahan Bisa Lebih Mudah?

Contoh pemanfaatan GIS untuk deteksi bencana alam. (istimewa)

MALANGVOICE – Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) di bidang tata kelola pemerintahan mulai berkembang pesat. Salah satu penerapan cabang IT adalah Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Grafis (SIG).

Peneliti Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof Dr Ing Fahmi Amhar mengatakan, GIS adalah sistem informasi khusus yang mengelola data bereferensi keruangan (spasial) atau geografis. Teknologi GIS dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute.

“Bentuk pemanfaatan GIS bisa dilihat dari program Layanan Siaga 112, sebagai antisipasi bencana banjir, pohon tumbang, dan kebakaran di Surabaya,” papar Fahmi saat ditemui di Universitas Brawijaya (UB), Rabu (22/11).

Dengan layanan itu, lanjut Fahmi, masyarakat Surabaya dapat melakukan aduan langsung kepada pemerintah jika terjadi bencana di lingkungan sekitarnya. Masyarakat cukup melakukan pelaporan ke command center Surabaya pada call center bebas biaya 112. Command center akan meneruskan informasi ke posko bencana terdekat. Posko bencana inilah yang kemudian akan menyampaikan informasi ke petugas Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) terkait.

Setiap posko bencana terhubung dengan beberapa unit seperti dinas perhubungan untuk memberi layanan mobil derek, PMI dan Dinas Kesehatan untuk kebutuhan ambulans atau alat medis, kepolisian untuk kebutuhan mobil atau motor patrol dan pemadam kebakaran untuk kebutuhan jika terjadi bencana kebakaran. Teknologi GIS dimanfaatkan untuk menunjukkan lokasi bencana dan rute terdekat kepada unit penanganan bencana yang bertugas.

Command center selain menerima aduan darurat juga bertugas memantau kondisi kota Surabaya termasuk memantau ketinggian air sungai melalui kamera CCTV yang tampilan visualnya dapat dimonitoring melalui monitor besar di kantor command center dan kantor wali kota.

Kedua adalah program pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) online yang dikembangkan pemerintah Kota Semarang.

“Dalam program ini teknologi GIS dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pemberian perizinan pembangunan di Kota Semarang. Teknologi GIS digunakan untuk melakukan analisa kondisi geografis pada lokasi yang diajukan perijinan pembangunannya,” paparnya,

Penerapan GIS dapat meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan antara lain dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tata kelola pemerintahan, memudahkan penegakan hukum terkait tata ruang dan meningkatkan respon atau kesiagaan pemerintah.(Der/Yei)