Lewat Dharmasiswa, Mahasiswa Asing Bisa Jadi Duta Budaya Malang

Mahasiswa asing ikut arum jeram Di Songa (istimewa)

MALANGVOICE – Program beasiswa Dharmasiswa mewajibkan mahasiswa di kampus-kampus Malang agar mengenal kebudayaan Indonesia dan mampu menjadi Duta Budaya Malang dan Indonesia.

Mahasiswa asing belajar batik (istimewa)
Mahasiswa asing belajar batik (istimewa)

Dr Arief Budi Wurianto MSi, Tim Satgas Dharmasiswa RI di BPKLN (Biro Pengembangan Pendidikan Kebudayaan Luar Negeri), mengatakan, salah satu program yang diberikan adalah belajar Bahasa Indonesia selama 1 tahun.

“Bahasa gaul dan bahasa Malangan seperti ‘uklam-uklam’, ‘nawak ewed’ juga kita ajarkan ke mereka. Walaupun beberapa sering terbalik, bilang angka depalan menjadi ‘lalapan’,” paparnya kepada MVoice.

Selain itu, mahasiswa Dharmasiswa harus mengikuti program outing class, kelas sejarah budaya dengan cara terjun langsung ke masyarakat.

“Mahasiswa (Dharmasiswa) pernah diajak ke makam Bung Karno di Blitar. Di negara mereka, sosok Bung Karno cukup terkenal. Lalu, mereka diajak ke candi-candi di Malang semisal Candi Badut.” tambahnya.

Adapula program jelajah nusantara dimana setiap setahun sekali mahasiswa pergi ke tempat ikonik Indonesia seperti Bali, Jogja, atau Lombok. Untuk program jelajah ke lokasi wisata Malang diadakan beberapa kali.

“Mereka saja lebih sering ke pantai di Malang daripada saya. Bahkan, coban-coban di Malang sudah mereka datangi semua,” celetuk Arief.

Mahasiswa asing di kebun teh (istimewa)
Mahasiswa asing di kebun teh (istimewa)

Angkatan Dharmasiswa Malang tahun ajaran 2015 dinilai cukup spesial.

“Kami bekerja sama dengan ATV Kota Batu menyiarkan ‘live’ kegiatan mereka. Secara tidak langsung, mahasiswa ini menjadi “duta” wisata Malang karena turut memperkenalkan budaya Malang ke masyarakat,” tutupnya.