Larung Sesaji di Waduk Bening Kembali Digelar

MALANGVOICE – Ratusan warga Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, menghadiri acara Larung Sesaji Tumpeng Bogomulyo di Waduk Bening Widas Saradan, pada Minggu (29/9) siang. Tumpeng raksasa dari hasil bumi dan air itu berupa bawang merah dan beragam hasil tangkapan ikan. Acara yang kental dengan budaya lokal ini diinisiasi oleh Perum Jasa Tirta I dan telah dilakukan rutin setiap tahun.

Sebelum dilarung di waduk bening, tumpeng raksasa diarak dari pintu masuk waduk menuju ke area panggung yang disiapkan. Ritual selanjutnya, pemuka agama setempat memberikan doa sebelum acara pertunjukkan berupa tari dan pencak silat diperagakan di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.

Acara Larung Sesaji Tumpeng Bogomulyo ini semakin khidmat karena dihadiri langsung Bupati Madiun, Ahmad Dawami dan Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant, serta perwakilan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini yang larung adalah tumpeng ikan raksasa seberat 200 kilogram. Namun itu bukanlah ikan sesungguhnya, melainkan pelet atau pakan ikan yang dibentuk menyerupai ikan.

Tumpeng ikan itu ditandu oleh sepuluh orang menuju tepi waduk dan kemudian dilarung ke tengah menggunakan rakit batang pisang. “Tidak ada (tumpeng makanan), hanya pakan ikan. Semua tahu jenisnya disini ikan mujair nila. Moga-moga ikannya sehat, masyarakat senang, waduk bersih, Madiun jaya, Indonesia kuat. Beratnya (tumpeng ikan) 200 kg,” jelas Raymond.

Usai pelarungan, dilanjutkan prosesi penanaman pohon di bantaran waduk. Sementara di depan panggung hiburan, dua tumpeng raksasa berisikan ikan nila mujair setinggi 1,5 meter dan bawang merah langsung diserbu dan menjadi rebutan oleh masyarakat.

Direktur Kebudayaan, Chrystriyati Arini, menambahkan, acara Larung Sesaji merupakan bentuk upaya melestarikan budaya hubungan manusia dengan manusia bertemu. “Larung Sesaji ini kegiatan langka. Menghidupkam kembali ekosistem kebudayaan dan semoga tumbuh juga di daerah lain yang kemudian kita bisa bangga dengan budaya kita sendiri,” tuturnya. (humas)

Dalam sambutannya, Bupati Madiun, Ahmad Dawami, berharap acara Larung Sesaji Budaya selain bermuatan kebudayaan helatan ini juga cara warga menjaga berkah yang diberikan oleh alam kepada manusia.

“Untuk menjaga berkah, maka kita harus menjaga alam. Ini tidak bisa diserahkan kepada bupati, polisi atau tentara, tapi juga harus menjadi tanggung jawab semua pihak,” kata Ahmad Dawami.

Dikatakan pula, Pemkab Madiun bersama Perum Jasa Tirta I, akan terus bersinergi dan berkolaborasi agar Waduk Bening di Kecamatan Saradan, bisa menjadi destinasi wisata masyarakat dan semakin berkembang.

“Tentu sinergitas bersama ini akan kami upayakan agar waduk ini bisa membawa manfaat bagi semua pihak,” tandasnya.(Hmz/Aka)