MALANGVOICE- Pemkot Malang berencana membentuk Lapas Perempuan Sukun menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal itu bertujuan untuk mencukupi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, kolaborasi antara pemerintah daerah dan Lapas ini sangat cocok untuk menyukseskan program MBG.
Diketahui, sebelum program MBG dicetuskan Presiden RI Prabowo Subianto, seluruh lembaga pemasyarakatan sudah melakukan hal serupa meski hanya bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di dalam lapas.
Cegah Stunting, BKKBN Perluas MBG dan Hadirkan Program TAMASYA
Wahyu sendiri sudah melihat bagaimana menu yang disajikan di Lapas Perempuan Sukun bagi WBP.
“Kami kolaborasi untuk mencoba MBG. Saya lihat menunya baik, murah dan pasti tidak ada keluhan,” kata Wahyu saat mengunjungi acara serah terima Kalapas Perempuan Kelas IIA Sukun, Selasa (21/10).
Ia menilai semua menu makanan sangat baik dan mecukupi gizi. Mulai dari karbohidrat, protein dan sayur disajikan untuk sekitar 450 lebih WBP yang ada selama tiga kali sehari.
“Menunya bagus ada daging, udang. Kalau bisa adakan SPPG di sini tapi itu semua tergantung pimpinan karena di lapas ini bagus sekali,” jelasnya.
Menanggapi itu Kakanwil Ditjenpas Jatim, Kadiyono, menegaskan kesiapannya apabila satuan kerja di wilayahnya ditunjuk menjadi SPPG.
“Memang ada gagasan tersebut tapi kami menunggu arahan pimpinan. Tapi yang pasti kami siap dan wajib hukumnya didukung menjalankan program MBG,” ujarnya.
Meski demikian, ia tetap menyerahkan sepenuhnya keputusan pembentukan SPPG di lapas sesuai survei dari Badan Gizi Nasional.
“Melaksanakan program MBG ada persyaratan tertentu di dapur umum pasti kami siap. Tapi ada survey untuk tinjauan lokasi, kalau mungkin di sini (Lapas Sukun) jadi dapur MBG kami dukung sepenuhnya karena sangat bagus. Tapi memang disesuaikan persyaratan di BGN,” tandasnya.(der)