MALANGVOICE- Cawawali Kota Malang nomor urut 3, Dimyati Ayatulloh memiliki pandangan dan strategi mengatasi kemacetan di Kota Malang.
Strategi itu ia sampaikan dalam debat publik kedua yang diselenggarakan KPU Kota Malang pada Sabtu (9/11) malam di Hotel Grand Mercure.
Pasangan Abah Anton di Pilkada Kota Malang 2024 ini menjawab pertanyaan dari panelis tentang mengatasi kemacetan akibat bertambahnya populasi di Kota Malang dan peningkatan jumlah kendaraan pribadi. Kondisi itu diperparah dengan minimnya penambahan atau pelebaran jalan.
Program Rehabilitasi RTLH Capai 48 Persen, Target Rampung November 2024
Dimyati mengatakan, strategi yang akan dilakukan pertama adalah menambah angkutan umum, termasuk bus sekolah hingga melanjutkan proyek ringroad di timur dan selatan.
“Kami menambah angkutan sekolah gratis untuk seluruh masyarakat kemudian melanjutkan rencana era Abah Anton membangun jalur lingkar timur menghubungkan Lesanpuro setelah pintu tol (Madyopuro) sampai Bululawang sampai Kepanjen lewat Arjowinangun,” katanya.
Langkah itu dikatakan Dimyati bisa mengurangi kepadatan di akes Jalan Kolonel Sugiono karena truk atau kendaraan besar tidak sampai masuk kota.
Selain itu di jalur selatan, juga akan dibangun ring road dari Wagir menuju Dieng sampai Genting-Junrejo Kota Batu.
“Makanya itu kolaborasi dengan pihak Kabupaten, ini pentingnya Malang Raya kerja sama,” lanjut Dimyati.
Langkah strategis lain disampaikan Dimyati adalah review kembali penerapan satu jalur. Menurutnya masih banyak keluhan dari masyarakat karena penumpukan kendaraan.
“Review kebijakan satu jalur juga akan dilakukan, karena saat blusukan banyak masukan dari masyarakat karena banyak penumpukan di titik tertentu. Terus akan review jam sekolah dan ASN,” ujarnya.
Tak lupa Dimyati juga menyinggung keberadaan transportasi umum yang dirasa sangat penting mengatasi kemacetan.
“Review trayek angkot, kami akan alokasi kepadatan mana yang tinggi. Dengan dibantu subsidi sehingga kemacetan bisa terurai,” tandasnya.(der)