Lagu Jegal Sampai Gagal, Berry Minor – Tyzee Serukan Tolak RUU Omnibus Law

Berry Minor (ist)

MALANGVOICE – Gelombang penolakan terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja terus terjadi dengan berbagai cara. Salahsatunya dilakukan musisi Berry Minor melalui single terbarunya berjudul ‘Jegal Sampai Gagal’, rilis 11 Agustus 2020.

Konsisten di jalur Hip Hop Retorika, Berry Minor kali ini menggandeng Rapper Taufan aka Tyzee. Lagu Jegal Sampai Gagal mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut mengamati dan mendampingi proses pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR. Sebab, kuat dugaan RUU tersebut cenderung merugikan keberadaan kaum buruh. Sedangkan paling diuntungkan hanya investor atau pemilik modal.

“Proses perancangan dengan mekanisme yang lebih baik dan berpihak pada buruh harus dikawal. Bukan malah timpang, lebih condong ke kepentingan pemilik modal dan pelaku usaha besar,” kata Fahzlurr Berry Almustapha.

Lagu ini, lanjut dia, terdapat beberapa poin seruan dan tuntutan. Diantaranya, menolak upah pekerja dengan hitungan perjam. Menolak adanya penghapusan jaminan keuangan cuti hamil, dan seterusnya. Pada intinya, RUU Omnibus Law Cipta Kerja hanya memuluskan kepentingan penguasa tanpa memperhatikan kualitas dan kesejahteraan pekerjanya.

“Kebijakan ini bisa saja menjadi momok untuk pekerja. Bahkan disinyalir dapat dimanipulasi oleh pelaku usaha dengan menggunakan regulasi tersebut untuk menghindari upah minimum,” bebernya.

Berry berharap, mengawasi dan mengontrol arah kebijakan pemerintah dalam sistem demokrasi merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara, tak terkecuali generasi muda dan pelaku seni pada khususnya.

“Sebagaimana dikatakan sastrawan Pramoedya Ananta Toer, seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan. Mengamati kebijakan pemerintah bukan tugas aktivis saja,” pungkasnya.

Lagu video lirik Jegal Sampai Gagal ini bisa disimak di kanal YouTube Kadit Rudit https://youtu.be/Do8pDNwugrY. Merupakan wadah anak muda pelaku musik hiphop di Kota Malang yang juga mendukung sistem demokrasi di Indonesia agar lebih baik dan adil.(der)