Lagu Iwan Fals Berkumandang di Depan Gedung DPRD Kota Malang

Aliansi Malang Melawan menggelar aksi lanjutan menentang Omnibus Law di depan gedung DPRD Kota Malang, Selasa (10/11). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Aliansi Malang Melawan terus melanjutkan upaya menentang pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Selasa (10/11). Aksi kali ini dikemas santai bertajuk Festival Rakyat berpusat di depan gedung DPRD Kota Malang.

Sesuai judul aksi, mereka mendirikan panggung kecil sederhana lengkap dengan peralatan penampilan. Berbeda dengan aksi-aksi turun jalan sebelumnya, massa aksi minim orasi. Ada yang bermain gitar akustik dan bernyanyi bersama, salahsatunya menyanyikan Iwan Fals – Surat Buat Wakil Rakyat dan Bongkar.

Humas Aksi Aliansi Malang Melawan, Wahyu Ramadan mengatakan, bahwa aksi dikemas santai ini juga berusaha mengikis pandangan pasca rusuh aksi 8 Oktober silam. Meski tegas menentang kebijakan pemerintah, namun Aliansi Malang Melawan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kedamaian.

“Aliansi dicap anarkis, ditunggangi dan merusak padahal bukan, narasi itu terus dibawa-bawa hingga saat ini. Maka kami membuktikan kepada masyarakat Kota Malang bahwa aksi kami damai dan untuk (kepentingan) rakyat,” katanya ditemui di sela-sela aksi.

Ia melanjutkan, bahwa tidak hanya turun ke jalan, sebelumnya juga telah menggelar beberapa kali diskusi dan membagikan selebaran informasi tentang Omnibus Law, agar masyarakat tahu dan memahami.

“Sehingga masyarakat tahu Omnibus Law ini berbahaya,” ujarnya.

Koordinator Aksi Agung Feri Widiatmoko menambahkan, masi mengusung tuntutan awal, pihaknya menyerukan mosi tidak percaya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo lantaran tetap mengesahkan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

“Intinya semua undang-undang yang disahkan Presiden Jokowi tidak pro rakyat, bahwa pengesahan UU (Omnibus Law) itu terdapat banyak kesalahan, dan otomatis batal menurut hukum seharusnya,” kata Agung.

Berdasarkan pantauan MVoice, meskipun digelar santai, aksi tersebut tetap mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian. Pagar kawat berduri pun masih melintang disepanjang kompleks Balai Kota Malang.

“Aksi ini serentak di berbagai wilayah lain, kami tidak akan berhenti sampai disini,” imbuhnya.(der)