KWT Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun

Hasil minyak jelantah yang dijadikan sabun oleh KWT. (Lisdya Shelly)
Hasil minyak jelantah yang dijadikan sabun oleh KWT. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Minyak jelantah adalah minyak limbah atau minyak bekas yang berasal dari berbagai minyak goreng yang telah dipakai.

Tahukah Anda akan bahaya minyak jelantah?

Senitarian Puskesmas Mulyorejo, Sigit Wahyudi menjelaskan bahwa minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan.

“Jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya,” tegas Sigit.

Melansir dari Hallosehat.com, Berikut bahaya minyak jelantah bagi kesehatan tubuh:

1. Infeksi bakteri

Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Salah satunya yaitu clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme. Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada di panci atau minyak. Maka, menggoreng dengan minyak bekas pun akan membuat Anda lebih rentan kena infeksi bakteri.

2. Meningkatkan risiko kanker

Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas. Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng dan masuk ke dalam tubuh Anda. Di dalam tubuh, radikal bebas akan menyerang sel-sel dalam tubuh dan menjadi karsinogen yaitu penyebab kanker.

Semakin sering Anda menggoreng dengan minyak jelantah, makin banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Sel dalam tubuh Anda pun lebih rentan berubah jadi sel kanker.

3. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif

Menurut penelitian para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui bisa berubah menjadi karsinogen dalam tubuh Anda. Selain itu, aldehid juga bisa memicu penyakit degeneratif kronis. Misalnya penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.

4. Kelebihan berat badan atau obesitas

Bahaya minyak jelantah yang sering tak disadari adalah kadar kalori dan lemak trans yang akan semakin meningkat. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Food Chemistry tahun 2016, minyak zaitun yang sebelum digoreng tidak mengandung lemak trans pun akhirnya akan mengeluarkan lemak trans juga setelah dipakai menggoreng berkali-kali.

Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

“Karena, minyak bekas pakai adalah jenis limbah yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dan jika dibuang secara sembarangan berpotensi menjadi limbah B3 (berbahaya dan beracun),” imbuhnya.

Di sisi lain, Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 9 Bukit Cemara Tidar Kota Malang mengubah minyak jelantah menjadi sabun.

“Kami tahu bahanya akhirnya kami jadikan sabun. Bahan tambahan kami menggunakan NaOh (soda api) ,jelantah yang sudah disaring. Terus kami beri bahan penambah aroma bisa dari daun pandan yang di blender ,kopi atau daun sereh,” ujar Ketua KWT, Masruroh.

Sabun jelantah ini kemudian dibagikan kepada para anggota.(Der/Aka)