KSAL : Indonesia Butuh 25 Juta Tenaga Kerja Kelautan

KSAL saat meninjau sekolah. (Istimewa)
KSAL saat meninjau sekolah. (Istimewa)

MALANGVOICE – Penduduk Indonesia yang bekerja di bidang kemaritiman hanya 2.3 juta orang saja. Artinya hanya 1 persen saja dari total 250 juta jiwa penduduk. Padahal, untuk memanfaatkan sumber daya laut, setidaknya Indonesia mampu menghasilan 10 persen tenaga kerja kemaritiman; atau 23 juta orang. Hal ini menjadi perhatian KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.

Dalam kunjungannya di SMAN Taruna Nala, di kawasan Tlogowaru Kota Malang, Selasa (16/1), Ade Supandi mengatakan Indonesia masih belum mempunyai sekolah ketarunaan dengan aspek kemaritiman unggulan. Karenanya, dirinya dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, sedang menggagas sekolah taruna maritim.

“Makanya diharapkan sekolah Taruna Nala ini bisa membangun mindset yang kuat. Juga, nanti ada SDM yang memahani negara Indonesia sebagai negara kepulauan. Sekolah taruna kemaritiman diperlukan. Dan potensi laut kita luar biasa. Yang ngiler orang luar,” jelas Ade.

Dalam kunjungannya itu, Ade ditemani Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rahman. Keduanya ditemani guru dan kepala sekolah, berkeliling area sekolah. Ade meninjau segala fasilitas seperti kelas, toilet, asrama, dan ruang guru.

“Fasilitasnya sudah bagus dan tertata. Nanti saya sumbangkan buku-buku kelautan di perpus,” tukasnya sembari melihat-lihat ruangan perpustakaan.

Untuk diketahui, SMAN Taruna Nala merupakan bagian dari rangkaian lembaga pendidikan yang disiapkan untuk mencetak generasi yang handal dan punya mindset karakter kemaritiman kuat. Selain SMA, digagas 10 SMK maritim unggulan antara lain di Papua, Bali, Surabaya, Semarang, Belawan dll.

Kedatangan KSAL sambut langsung Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Bangun Nawoko dan Danlantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, Kepala Sekolah SMAN Taruna Nala, Tri Suharno, Palaksa Lanal Letkol Laut (KH) Muryanto dan anggota kepolisian.(Der/Aka)