KPSPI Malang Raya Fokuskan Bantuan untuk Hewan Ternak Terdampak Erupsi Gunung Semeru

KPSPI Malang Raya bersama PDHI Korwil Jatim bergerak mengirimkan bantuan pakan ternak yang terdampak erupsi Gunung Semeru. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kelompok Peternak Sapi Pemula Indonesia (KPSPI) Malang Raya memberikan perhatian penuh terhadap hewan ternak milik warga yang terdampak letusan Gunung Semeru.

Perhatian diberikan kepada hewan ternak ini, lantaran menjadi aset warga setempat sebagai sumber pencahariannya.

Ketua KPSPI Malang Raya, Adi Cahyono mengatakan, bantuan yang dikirimkan berupa pakan hijauan ke Desa Sumbermujur dan selanjutnya ke Desa Sumberwuluh. Bantuan itu dihimpun KPSPI bersama Persatuan Peternak Kambing dan Sapi Pemula Indonesia (PPKSPI) dari Bondowoso maupun Situbondo.

“Sedangkan KPSPI Malang Raya fokus di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Relawan kami memetakan populasi hewan ternak dan kondisinya pasca erupsi,” terang Adi.

Dari pemetaan itu, diketahui jumlah hewan ternak yang masih selamat di Desa Supiturang meliputi 160 ekor sapi, 500 ekor kambing dan 150 domba. Selanjutnya, pada pekan ini diagendakan pengobatan kepada hewan ternak terdampak. Menurutnya, banyak hewan ternak yang mengalami stres sehingga menurunkan nafsu makan.

“Lalu banyak hewan ternak yang mengalami batuk. Kami juga menerima permintaan dari rekan tenaga kesehatan hewan di lapangan untuk mencukupi kebutuhan obat luka bakar dan sakit mata,” imbuh dia.

Pendiri KPSPI Malang Raya, Bayu Sakti mengatakan, hewan ternak merupakan sisa harta yang berharga bagi masyarakat yang dirundung musibah erupsi Gunung Semeru. Pihaknya mencari solusi atas sulitnya ketersedian makanan hijau ternak yang terkontaminasi abu vulkanik.

Ia menambahkan, KPSPI Malang Raya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pemenuhan kebutuhan pakan, termasuk konsentrat hingga obat-obatan dan vitamin bagi hewan ternak.

“Kami juga sedang koordinasi dengan para donatur agar bisa mengirimkan pakan konsentrat dan pakan fermentasi atau silase,” ujar pria asal Desa Junrejo, Kota Batu ini.

Bayu mengatakan, dalam situasi seperti ini pakan hijauan, fermentasi maupun konsentrat menjadi penting. Karena pakan untuk ternak tidak mudah didapat. Untuk menjual hewan ternak pun tak memungkinkan lantaran pasti akan ditawar dengan harga murah.

“Selain pakan hijauan, akan ada bakti ternak berupa pemeriksaan dan pengobatan. Bekerjasama dengan para Veteriner yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Korwil Jatim. Pengobatan massal rencananya akan digelar Sabtu (11/12),” tandasnya.(der)