Kota Batu Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tahun 2022

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menargetkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5 persen pada 2022. Penanganan laju penularan yang baik jadi kunci penting agar perekonomian bergairah (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Penanganan laju penularan Covid-19 menjadi faktor determinan untuk memulihkan roda perekonomian Kota Batu.

Per 3 April, kasus aktif di Kota Batu tercatat 9 kasus. Total suntikan vaksinasi sebanyak 371.911 (112,75%). Rinciannya dosis pertama sebesar 185.616 (112,54%), dosis kedua 164.042 (99,46%) dan dosis ketiga 22.253 (13,49%).

Jika konteks penanganan Covid-19 itu disandingkan dengan upaya pemulihan ekonomi, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko optimis roda perekonomian Kota Batu tumbuh positif. Dewanti mengatakan, tahun ini pertumbuhan ekonomi Kota Batu ditargetkan sebesar 5-5,5 persen.

“Nah, diprediksi bisa tumbuh lebih baik lagi, 5-5,5 persen pada 2022. Asalkan kondisinya kondusif,” kata Dewanti.

Sektor pariwisata dan turunannya memiliki andil besar memacu pertumbuhan ekonomi Kota Batu. Namun, pada 2020 lalu pandemi Covid-19 menjungkirbalikkan keadaan. Perekonomian Kota Batu saat itu terkontraksi hingga -6,51 persen.

Ini seiring kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat. Sehingga kunjungan wisatawan pun merosot dengan tingkat kunjungan 1,8 juta wisatawan. Begitu juga dengan tingkat okupansi hotel yang hanya mencapai 17,17 persen. Lesunya perekonomian tahun 2020 memicu pula angka pengangguran terbuka naik menjadi 5,93 persen. Lantaran PDRB jasa akomodasi pariwisata tergerus hingga minus 23,13 persen.

Meski laju perekonomian terpuruk dihantam pandemi Covid-19, Kota Batu mampu menunjukkan resiliensinya. Dewanti mengatakan, pada 2021 perekonomian Kota Batu mampu bangkit hingga mencapai 4,04 persen. Capaian itu lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur yang tumbuh sebesar 3,57 persen.

Menukil data Badan Pusat Statistik, Dewanti menuturkan, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADBH) mencapai Rp 16,8 miliar. Atau berkontribusi sebesar 0,69 persen terhadap PDRB Jawa Timur.

“Tingkat kunjungan wisatawan pada 2021 mencapai 3,09 juta dan tingkat okupansi hotel sebesar 23,13 persen,” imbuh Dewanti.

Ia mengatakan, pembelajaan daerah menjadi instrumen mendorong perputaran ekonomi yang ada di Kota Batu. Pihaknya meminta agar kegiatan yang dilaksanakan lebih mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja lokal Batu. Demikian halnya dengan pembelanjaan barang dan jasa serta belanja modal, sedapat mungkin untuk lebih memprioritaskan produk lokal di Kota Batu.

Maka perlu menggelontorkan sebanyak-banyaknya belanja pemerintah supaya ekonomi bisa cepat pulih dan tumbuh. Sebab di saat perekonomian masih lesu dan dunia usaha juga masih belum pulih, maka belanja pemerintah akan menjadi penggerak utama roda ekonomi.

“Saya berharap penguatan dan percepatan belanja pemerintah dan juga belanja APBD dapat menjadi stimulus yang mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ujar dia.

Selain itu, imbuh Dewanti, Pemkot Batu fokus pada realisasi proyek strategis daerah untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan penataan ruang perkotaan yang berkelanjutan.

“Realisasi sasaran proyek strategis daerah Tahun 2022 meliputi 31 proyek strategis, dan 32 Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS) yang disinergikan dengan pemberdayaan pembangunan desa,” pungkasnya.(der)