MALANGVOICE – Wacana kerja sama jangka panjang di bidang pertanian antara Pemerintah Kota Fukushima Jepang dengan Kota Batu menjadi perhatian penting bagi anggota legislatif, Senin (14/1) kemarin.
Disinyalir kerja sama ini akan menjadi proyek besar dalam perkembangan Kota Batu sebagai kota swasembada pangan yang direncakan MoU akan berlangsung selama 10 tahun.
Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo M.H mengatakan, rencana kerja sama di bidang pertanian antara Fukushima dengan Pemkot Batu hampir menuju kesepakatan. Hari ini, perwakilan dari Fukushima kembali mendatangi Balai Kota Among Tani Batu untuk melakukan penjajakan lebih lanjut.
“Hari ini ada pemantapan kunjungan. Kami berdiskusi dengan tamu dari Fukushima. Mereka mengatakan jika di Kota Batu memiliki potensi pertanian yang sangat luar biasa. Namun mengalami kekurangan dalam sistem manajemennya sehingga perlu dibenahi sistem manajemen tersebut,” ungkapnya.
Kemudian dijelaskan lebih lanjut inti dari kunjungan kembali tersebut. Pemerintah Fukushima terkesima melihat hasil pertanian Kota Batu, seperti sawi putih yang bagus. Akan tetapi sangat disayangkan standar harganya yang masih rendah.
“Berangkat dari permasalahan tersebut, mereka menginginkan hasil pertanian tidak dipermainkan oleh tengkulak, memiliki standar, pola tertata dan penjaminan terhadap petani. Sehingga ada harga standar terbaik hingga hasil pertanian bisa diekspor. Prinsipnya ingin mengangkat derajat petani,” jelasnya.
Pihak Fukushima telah membawa pengacara dari Indonesia dan Jepang untuk perjanjian atau kesepakan yang sesuai dengan aturan hukum. Sehingga semua sesuai dengan prosedur dan tertata dengan benar. Karena nantinya akan dibutuhkan infrastuktur seperti gudang, hingga pengelolaan oleh siapa, Dinas Pertanian atau BWR.
“Kami sangat mendukung adanya kerja sama ini. Dengan kerja sama utama dalam hal manajemen atau marketing pertaniannya. Melihat masyarakat Kota Batu bertaninya sudah pintar, hanya saja tinggal manajemennya yang harus dibenahi,” tegasnya.
Dari pertemuan tersebut, pihaknya merespon dan mendukung kerja sama jangka panjang tersebut selama baik dan tidak merugikan petani pada khususnya. Sehingga ada peningkatan atau pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Melihat kesuksesan pertanian di Jepang yang berhasil berkolaborasi antara pemerintah, pengusaha, petani, pedagang dan BUMD bisa menjadi acuan bagi Kota Batu. Bahkan, jika kerja sama antara Pemerintah Kota Batu dengan Pemerintah Kota Fukushima yang direncakan 10 tahun ini berhasil. Ke depannya akan menjadi percontohan pertanian di Indonesia,” pungkasnya.(Der/Aka)