VIDEO: Kota Batu Punya Pesantren Rakyat

Peresmian pesantren rakyat yang dihadiri oleh Wali Kota Batu, tokoh NU, tokoh Muhammadiyah, serta tokoh lintas agama. (istimewa)

MALANGVOICE – Kata pesantren identik sakral di telinga masyarakat. Kini Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum yang berada di Jalan Lahor, Desa Pesanggrahan, Kota Batu mengemas itu semua dengan sebutan ‘Pesantren Rakyat’, Kamis (31/1).

Dikemas dengan sesederhana mungkin tetapi tetap mempertahankan karakter madrasah di era revolusi 4.0 ini. Menggunakan pendekatan pelestarian alam dan mengikuti kebutuhan religi rakyat.

Pesantren Rakyat ini menggunakan lahan seluas 1.665 meter persegi dan merupakan tanah wakaf dari Khomsatun. Untuk bangunannya di sana menggunakan minim bahan beton, tetap menggunakan bangunan tapi berupa gubuk yang terbuat dari kayu.

Kepala Sekolah MI Bahrul Ulum, Ulul Azmi Lutfi menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Rakyat ini merupakan pengembangan madrasah dan cabang dari Pesantren Rakyat yang berpusat di Sumberpucung, Kabupaten Malang.

“Kita ingin menyederhanakan arti pesantren yang begitu sakral dan tampak menakutkan di masyarakat. Yang nanti santrinya adalah rakyat. Sasaran awal kita adalah ibu-ibu yang mengantarkan anaknya sekolah, ke depannya juga adalah siswa kita sendiri,” jelasnya.

Peresmian Pesantren Rakyat ke 132 ini dilakukan oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Dan diadiri juga tokoh NU seperti Gus Sirodjudin, tokoh Muhammadiyah Nurbani Yusuf, serta tokoh lintas agama.

Dalam kesempatan itu, Dewanti mengucapkan selamat atas berdirinya Pesantren Rakyat ini.

“Saya sebagai wali kota seperti mendapatkan rezeki, beberapa kali saya sudah meresmikan Pondok Pesantren. Pendidikan Dasar sangat penting untuk anak-anak kita, Pemkot Batu mendukung, niat baik mendidik Insya Allah barokah,” pungkasnya. (Der/Ulm)