Kota Batu Berangkatkan 80 CJH, Jemaah Lainnya Tunggu Giliran

Puluhan CJH asal Kota Batu mengikuti kegiatan manasik haji yang digelar Kantor Kemenag Kota Batu. (istimewa)

MALANGVOICE – Kota Batu memberangkatkan 80 calon jemaah haji (CJH) menunaikan ibadah haji pada pertengahan Juni nanti. Semula jumlah jemaah sebanyak 78 orang, karena dua jamaah tidak bisa berangkat imbas kebijakan pembatasan usia maksimal 65 tahun.

Kepala Kantor Kemenag Kota Batu, Imam Turmudi mengatakan, Kota Batu masuk kloter 20. Tambahan dua orang didapat dari CJH cadangan. Sehingga secara keseluruhan menjadi 80 CJH. Rombongan jemaah akan diberangkatkan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 16 Juni.

“Baru tanggal 17 Juni terbang ke Bandara Amaa Madinah. Kloter 20 meliputi Kabupaten Gresik, Sampang dan Kota Probolinggo,” ujar Turmudi.

Ia mengatakan, seluruh jemaah sudah siap untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Seluruhnya pun telah melakukan konfirmasi pelunasan biaya haji. Sebetulnya, jika tak ada pengurangan kuota, maka total CJH yang berangkat tahun ini mencapai 168 orang. Kebarangkatan mereka tertunda pada 2020 lalu karena pandemi.

“Karena ada pembatasan dari Arab Saudi, maka yang tertunda berangkat ada 88 orang. Meski tertunda, diberangkatkan tahun berikutnya, mereka tidak perlu membayar selisihnya,” ujar dia.

Selain itu, juga ada beberapa CJH di Kota Batu yang melakukan penarikan ongkos naik haji (ONH). Mereka memilih tidak jadi berhaji karena terdampak pandemi.

Salah seorang CJH asal Kelurahan Sisir, Nur Hasyim menyampaikan, jika dirinya sangat senang sekali bisa pergi ibadah haji tahun ini. Dia akan berangkat bersama istrinya. Rasa bahagia itu didapati setelah penantian panjang karena pandemi Covid-19.

“Saat saya mengetahui kuota haji Jawa Timur ada sebanyak 16 ribu, saya langsung cek mandiri di website Kemenag. Ternyata saya masuk diurutan kuota nomer 8 ribu. Dari situ saya optimis berangkat, setelahnya baru diberi tahu Kemenag Batu bahwa saya memang masuk kuota,” tutur pria 43 tahun itu.

Nur Hasyim dan isterinya merupakan CJH yang sudah mendaftar haji sejak tahun 2011 lalu. Namun, akibat Pandemi Covid-19, penantian yang seharusnya hanya selama 9 tahun atau bisa berangkat haji pada tahun 2020 lalu, molor hingga dua tahun.

Sebagai persiapan menunaikan ibdah haji, dia mengaku telah mempersiapkan sejak jauh hari baik secara mental dan fisik. Menurutnya fisik merupakan faktor utama penunjang ibadah.

“Setiap hari saya selalu rutin olahraga, karena saat di tanah suci nanti memerlukan kondisi fisik yang prima. Sehingga saya fokus untuk mempersiapkan diri baik secara fisik dan mental,” pungkasnya.(der)