Kota Batu Bakal Jadi Pilot Project Tekan Kemiskinan dan Pengangguran di Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko di Hotel Klub Bunga, Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko di Hotel Klub Bunga, Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Melihat kesuksesan Kota Batu yang mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berencana menjadikan Kota Batu sebagai pilot project di Jawa Timur.

Artinya menjadikan model untuk mengentaskan kemiskinan beberapa daerah di Jawa Timur.

”Bisa jadi model atau pilot project di Jawa Timur,” ujarnya.

Ia merasa kagum, lantaran di Kota Batu sudah bagus programnya. Yaitu, dengan bermunculannya wisata baru.

Dengan hadirnya pertumbuhan wisata, tentunya mendorong angka pengangguran berkurang. Terlebih jika itu muncul di setiap daerah di Jatim.

“Nah, kalau di Kota Batu setiap munculnya wisata baru, pasti para pekerjanya masyarakat lokal. Sehingga itu membantu mengurangi angka pengangguran,” imbuhnya.

Sementara, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Batu berkisar 3,89 persen. Dan jumlah tersebut terus berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.

”Ya, tentu hal ini upaya kami. Adanya pendampingan, menyediakan lapangan pekerjaan dan lain sebagainya,” ujar wanita yang akrab disapa Bude itu.

Hal itu tidak luput dari hadirnya tempat wisata. Karena, menurut Dewanti berimbas ke masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan. Misalnya membuka kegiatan usaha.

”Saat ini juga banyak bermunculan kegiatan usaha baru. Terutama di sekitar tempat wisata,” tutupnya.

Selain itu, Dewanti mengatakan hal itu juga dengan memanfaatkan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD). Semuanya diperuntukkan untuk desa agar mampu mengurangi angka kemiskinan di 19 desa yang ada di Kota Batu.(Der/Aka)