Koridor Kayutangan Heritage Batal Digunakan Sebagai Wisata Pasar Takjil

Kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Wisata pasar takjil yang rencananya diadakan di sepanjang koridor atau pedestrian Kayutangan Heritage pada bulan Ramadan ternyata tak kunjung tampak.

Sebelumnya, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan pasar takjil di koridor Kayutangan Heritage akan mulai diadakan pada pekan ini.

Namun, kenyataanya pada hari yang sudah ditentukan sebagai waktu gelaran takjil pada Sabtu (9/4) kemarin, tidak ditemukan adanya kegiatan tersebut di koridor Kayutangan Heritage.

Terlihat pada hari Sabtu, di Jalan Basuki Rahmat hanya ada penutupan satu ruas jalan sejak pukul 16.00 hingga 17.30 sore.

Ketua Pokdarwis Kampoeng Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati mengatakan, hasil rapat final wacana pasar takjil tersebut tidak jadi berada di koridor, tapi pindah ke dalam kampung Kayutangan Heritage.

“Jadi wacana itu sudah dirapatkan bersama Pokdarwis, Lurah dan Pemerintah Kota Malang sebanyak 3 kali,” ujarnya saat ditemui Mvoice pada Ahad (10/4).

“Hasilnya di rapat ke tiga, pasar takjil tidak diselenggarakan di koridor Kayutangan Heritage. Tapi di dalam kampung Kayutangan Heritage,” sambungnya.

Meski, sudah mendapatkan arahan untuk menggelar pasar takjil di dalam kampung, dikatakan Mila, warga ternyata lebih memilih untuk tidak berjualan. Sebab, wisatawan jarang berkunjung hingga ke dalam kampung.

“Sudah saya sampaikan arahan dari Pemerintah Kota Malang. Tapi saya tidak memaksakan kepada warga, karena kalau jualan nggak ada pengunjung masuk kampung kan ya percuma, belum lagi sekarang cuaca hujan. Ya memang nggak ada pengunjung,” kata dia.

Beberapa upaya untuk menarik minat pengunjung sudah dilakukan, seperti menempatkan kegiatan musik religi di dalam kampung. Tapi kenyataanya masih tetap tidak ada pengunjung.

“Jadi Sabtu (9/4) kemarin musik religi sudah disediakan di dalam kampung. Tapi masih sepi aja. Hari ini Ahad (10/4) akan ada lagi musik religi. Nanti masalah musik religi didalam kampung lanjut atau tidak kedepannya lihat animonya masyarakat nanti seperti apa,” terangnya.(der)