Korban Tragedi Kanjuruhan Alami Pendarahan Otak, Sempat Koma Tiga Hari

Cahayu Nur Dewata. (istimewa)

MALANGVOICE – Cahayu Nur Dewata (16) masih terlihat lemas di atas kasur. Ia berusaha pulih dari luka yang didapat saat terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.

Cahayu merupakan salah satu korban sekaligus saksi betapa kelamnya kejadian yang merenggut ratusan korban meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.

Meski selamat, Cahayu mengalami luka dan trauma mendalam. Ia bahkan sampai tak bisa mengingat beberapa kejadian dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Dewanti Janji Kawal Tata Kelola Pasar Induk Kota Batu

“Terakhir ingat lihat gas air mata, (pertandingan yang menang), nggak ingat cuma ingat teman yang meninggal, berangkat lima orang, yang meninggal satu,” kata Cahayu.

Ibu Cahayu, Nurul Laily, mengungkapkan kondisi putrinya pasca-tragedi. Anaknya mengalami luka di bagian tangan, dan pendarahan di bagian otak. Mata Cahayu juga memerah akibat gas air mata.

“Sempat koma tiga hari di RSUD Kanjuruhan, jadi waktu sehabis kejadian itu kakaknya pertama nyari di Stadion Kanjuruhan, terus ketemunya di RS Wava Husada, dari Wava Husada dibawa ke RSUD Kanjuruhan, di situ koma tiga hari,” katanya.

Akibat pendarahan di bagian otak membuat Cahayu tidak bisa mengingat beberapa hal, termasuk detail saat ia berada di Stadion Kanjuruhan.

“Ingatannya belum kembali, nggak ingat. Kemarin belum ingat, ingatnya waktu SD, TK, kejadian terakhir nggak ingat, yang terakhir belum ingat, baru ingat kemarin, terputus-putus tapi,” lanjutnya.

Kini Cahayu masih menjalani pengobatan rutin untuk memulihkan kondisinya. Termasuk menyembuhkan tangan kanannya yang belum bisa digerakkan.

“Tangan kanan nggak bisa digerakkan. Saya terapikan bisa gerak sedikit, tapi belum bisa apa-apa sampai saat ini. Jalan juga susah, kemarin juga hampir jatuh mau jalan di rumah itu,” lanjut Nurul.

Meski demikian, orang tua Cahayu bersyukur anaknya bisa selamat dari tragedi mengerikan itu. Mereka berharap hal serupa tidak akan terjadi lagi, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.(der)