Korban Robot Trading Wahyu Kenzo Ingin Uangnya Kembali

Korban robot Trading ATG melapor ke Polresta Malang Kota. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Korban robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Wahyu Kenzo menginginkan uangnya kembali.

Hal ini disampaikan salah satu korban ATG yang datang langsung ke Polresta Malang Kota untuk melapor pada Kamis (9/3).

Yuana asal Pakis, Kabupaten Malang datang bersama anaknya ke Polresta Malang Kota. Awalnya ia hendak melapor melalui hotline yang disediakan tetapi tidak ada respon dari petugas.

Baca Juga: Malang City Expo 2023, Bawa Produk Lokal ke Tingkat Dunia

Papan Bunga Ucapan Selamat Tangkap Wahyu Kenzo Berjejer di Polresta Malang Kota

“Saya datang ke sini mewakili suami saya yang ikut ATG,” kata Yuana.

Yuana menceritakan awal masuk ke bisnis robot trading ATG itu pada Januari 2022. Suaminya tertarik terjun ke bisnis tersebut karena banyak teman di kantornya yang sudah ikut.

Awalnya sang suami deposit senilai Rp50 juta ke dalam sistem di ATG, kemudian transfer lagi sejumlah uang senilai Rp3,8 juta untuk pembelian robot trading.

“Waktu sudah transfer deposit itu tidak bisa diambil. Saya lapor adminnya malah disuruh transfer lagi Rp750 ribu agar bisa withdraw,” jelas Yuana.

Setelah kembali transfer ke sistem ATG, malah uang yang masuk sama sekali tidak bisa diambil. Padahal dari ATG sendiri diberi iming-iming profit mulai Rp4-8 juta.

Karena itu ia mengklaim mengalami kerugian mencapai Rp55 juta.

“Jadi waktu pertama kali masuk langsung kena scam. WD tidak bisa sama sekali dan ternyata teman sekantornya kena juga,” lanjutnya.

Merasa kena tipu, Yuana mencoba mencari keberadaan mananjemen ATG atau Wahyu Kenzo sendiri di Malang. Ia sempat menuju rumah Wahyu Kenzo di Permata Jingga 2 namun di sana terlihat tidak ada orang. “Sempat ke rumahnya AC nyala, tapi sepi,” lanjutnya.

Dengan keberanian Polresta Malang Kota menangkap Wahyu Kenzo, Yuana berharap bisa mendapat keadilan. Terlebih uang modal depositnya bisa kembali.

“Saya berharap uangnya kembali, saya ga dapat profit tidak apa-apa yang penting uang kembali,” harapnya.

Hal yang sama juga disampaikan korban robot ATG lain, MY. Pengusaha asal Malang ini bahkan mengalami kerugian mencapai Rp6 miliar dari deposit yang dilakukan.

Bahkan MY ini dijanjikan profit 10 persen dari modal.

“Harapan kami pasti bagaimana caranya korban yang banyak itu uangnya bisa kembali. WK punya itikad baik, kooperatif untuk berupaya mengembalikan hak korban, paling tidak modalnya,” kata MY.

Selain itu, ia juga meminta para korban untuk jujur dengan kerugian yang dialaminya.

“Untuk korban yang lain harus jujur. Kalau belum terima uang sama sekali segera lapor,” tandasnya.(der)