Korban Ledakan di Kelurahan Dadaprejo Meninggal

MALANGVOICE– Waluyo Tirto Nugroho (28) meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Jum’at (23/6).

Ia menderita luka bakar parah imbas ledakan yang terjadi di Jalan Mawar, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu pada Rabu kemarin (20/6).

Diketahui, Waluyo merupakan warga Jalan Taman Sengkaling 02 RT 003/ RW 009, Desa Mulyo Agung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ia mengontrak sebuah bangunan semi permanen di Kelurahan Dadaprejo. Tempat itu diduga digunakan untuk meracik petasan.

Sosok Waluyo dikenal sebagai pribadi yang ringan tangan dan aktif dalam kegiatan lingkungan tempat tinggalnya yang berada di Desa Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang.

“Anaknya suka membantu. Dia juga aktif di lingkungan. Mulai dari kegiatan karang taruna, remaja masjid dan kegiatan lainnya,” ujar Ketua RT 003 Desa Mulyo Agung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Adi Rahmadi.

Baca juga:
Pemula Wajib Nyimak, Begini Teknik #Cari_Aman Berkendara

Olah TKP Ledakan di Kelurahan Dadaprejo, Polisi Temukan Bahan Baku Petasan Sekitar 50 Kg

Kejurkot – Walikota Malang 2023 Cari Bibit Baru Bulu Tangkis Usia Dini

Rahmadi juga menceritakan, pada saat pandemi lalu, Waluyo bersama kakaknya membuat pasar gratis di lingkungan setempat. Menyediakan kebutuhan pokok seperti sayur mayur, tempe dan lainnya. Siapapun yang membutuhkan, boleh mengambilnya.

“Dia anak terakhir dari tiga bersaudara. Dia tinggal di rumah bersama orang tuanya. Sedangkan ke dua kakaknya berada di luar kota. Sehingga dia yang sering bantu-bantu keluarga,” ujar Rahmadi.

Ledakan yang terjadi di Kelurahan Dadaprejo diduga berasal dari bahan-bahan petasan yang diracik Waluyo. Karena berdasarkan olah TKP pada Kamis kemarin (22/6), petugas menemukan sejumlah bahan-bahan petasan seperti potasium, belerang alat pemintal serta cairan pengeras sumbu.

Bahan-bahan itu diduga memicu terjadinya ledakan hingga mengakibatkan Waluyo menderita luka bakar parah. Saat kejadian, warga mengevakuasi korban ke RS UMM dan kemudian dirujuk ke RSSA Malang hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Mendiang dimakamkan di TPU Sengkaling, Kabupaten Malang.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Rahmadi mengaku sangat terkejut dan di luar dugaannya. Pihaknya juga tidak mengetahui, jika Waluyo mengontrak sebuah rumah di Kelurahan Dadaprejo untuk memproduksi kembang api.

“Kami tidak mengetahui dia mengontrak rumah di sana. Karena dia merupakan warga asli sini, (Jalan Taman Sengkaling, Dau) Untuk pekerjaannya kami juga kurang tahu,” katanya.

Sebelumnya, pada Kamis kemarin (22/6), Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, ada banyak serbuk kimia diduga mesiu yang ditemukan di lokasi kejadian. Diperkirakan bobot serbuk kimia itu mencapai 50 kilogram. Meski begitu pihaknya masih menunggu hasil labfor untuk memastikan kandungan pada serbuk kimia itu.

“Kalau serbuk kimia yang berdampak memicu ledakan itu serbuk mesiu. Potensi ledakan bisa terjadi karena ada kekeliruan saat pembuatan. Kesimpulan sementara, dari hasil temuan, tempat ini home industry memproduksi kembang api,” ujar Oskar.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait