Korban Kekerasan Lumajang Pecah Lambung, Dioperasi di RSSA

Istri Tosan, Ika Haryati, tengah menunggui suaminya di RSSA Kota Malang (deny/malangvoice)

MALANGVOICE – Salah satu korban kekerasan kelompok preman di Lumajang, Tosan, (48), dari Forum Petani Anti Tambang, dirawat intensif di RSSA Kota Malang.

Bapak tiga anak itu dirujuk ke RSSA Kota Malang, Minggu (27/9), karena mengalami luka parah, setelah dikeroyok puluhan preman di depan rumahnya, Dusun Krajan Dua RT56/RW19, Desa Selo Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Sabtu (26/9) pagi.

Sebelumnya Tosan sempat mendapat pertolongan di Puskesmas Pasiran dan RSU Lumajang, namun karena luka yang diderita cukup parah, terpaksa dibawa ke Kota Malang.

Dari pengakuan istri Tosan, Ika Haryati, (44), suaminya langsung menjalani operasi lambung, karena berlubang. “Lambungnya sudah ditambal apa gitu sama dokter,” katanya, saat ditemui MVoice di ruang 13, beberapa menit lalu.

Ia menceritakan kejadian yang hampir merenggut nyawa suaminya itu. Dari 30 preman yang mengatasnamakan ‘Tim 12’ bentukan kepala desa setempat itu memukuli dengan cangkul dan batu.

“Suami saya dikeroyok sampai berdarah semua, tapi berhasil lolos dan kabur ke lapangan, tapi masih dikejar 4 orang,” ujarnya.

Di lapangan, Tosan ditangkap dan dihajar hingga pingsan, tak berhenti di situ, anggota tim 12 melindas badan Tosan yang terkulai tak berdaya dengan sepeda motor.

“Saya kejar suami saya ke lapangan, saya cegah agar tidak dibawa ke Balai Desa. Dikira mati saya minta tolong warga setempat yang cuma nonton dari kejauhan karena takut,” sedihnya.

Saat ini bapak tiga anak itu sudah membaik kondisinya dan Polda Jatim sudah mengunjungi untuk mencari keterangan. “Semalam tiga orang dari Polda datang sampai jam 22.00 WIB saya dimintai keterangan banyak. Saya tidak takut karena merasa benar,” tandasnya.