Korban Arisan Bodong Kembali Lapor ke Polresta Malang Kota

Korban investasi berkedok arisan menunjukkan foto terlapor. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Korban penipuan arisan bodong kembali melapor ke Polresta Malang Kota, Rabu (30/6). Para korban kali ini tertipu hingga belasan juta rupiah.

Salah satu korban, AJ (21) ia tertipu Rp2,5 juta saat mengikuti arisan investasi pada Juni ini.

“Saya investasi segitu itu dijanjikan balik menjadi Rp3 juta dalam lima hari. Tapi mulai tanggal 25 Juni kemarin sudah tidak bisa dihubungi,” kata mahasiswi universitas swasta di Malang.

AJ awalnya investasi mulai April lalu atas ajakan temannya. Namun, selama itu ia tidak ada masalah dan selalu mendapat keuntungan.

“Di awal memang dia meyakinkan sekali. Tapi minggu kemarin uang saya gak kembali. Akhirnya banyak juga yang merasakan hal sama,” jelasnya.

Baca Juga: Gondol Uang Rp1,5 Miliar Puluhan Nasabah, Pelaku Dilaporkan Polisi

Terlapor, kata AJ bernama Nurul alias NA. AJ mengaku tak pernah bertemu dengan pengepul arisan itu meski sama-sama ada di Malang.

Total korban yang masuk dalam list penipuan itu berjumlah 50 orang dengan total Rp1,5 miliar. Tempat tinggal korban kuga beragam, selain Malang juga ada di Yogyakarta, Tangerang, serta Medan.

“Jadi ada grup arisan itu, banyak member sampai ratusan. Teman-teman sempat ngecek ke rumahnya tapi tidak ada, jadi kami sepakat laporan sekarang,” tambahnya.

Selain AJ, korban lain adalah IH (28). Ia merugi Rp12,6 juta.

Korban menunjukkan bukti transfer arisan investasi bodong. (deny rahmawan)

IH menceritakan awalnya investasi pada April. Ia juga mengaku tidak ada masalah selama ini karena selalu mendapat keuntungan dari arisan investasi yang dilakukan Nurul.

IH dan Nurul berkenalan pada 2019 lalu karena sering membeli baju dagangan Nurul di Facebook.

“Saya tahu ada arisan itu per Januari. Awalnya saya ambil satu slot dengan investasi Rp1,4 juta dan ada untungnya. Jadi saya ikut terus karena saya putar uang untuk modal bisnis jualan saya,” kata wanita asal Sumbermanjing Wetan ini.

Terakhir pada tanggal 26 Juni kemarin, ia seharusnya mendapatkan Rp20 juta dari Rp12,6 juta yang sudah disetorkan melalui transfer rekening. Namun, Nurul tidak ada kabar dan IH merasa ditipu.

“Saya merasa ada yang janggal karena ada laporan teman-teman juga mengalami hal yang sama. Jadi teman-teman istilahnya sudah capek lah mendatangi rumah, akhirnya melapor juga,” jelasnya.

Sayangnya, laporan IH tidak diterima Polresta Malang Kota karena lokasi transfer ke Nurul berada di Kabupaten Malang. Ia diarahkan melapor ke Polres Malang.(der)