‘Kopi Tulang’ Asli Kampung Keramat, Berani Coba?

Produk asli kampung kramat, yakni kopi tulang yang enak disedu di musim hujan seperti sekarang ini. (Lisdya/MVoice).
Produk asli kampung kramat, yakni kopi tulang yang enak disedu di musim hujan seperti sekarang ini. (Lisdya/MVoice).

MALANGVOICE – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui UPT Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), menjadikan lahan pemakaman yang ditanami kopi nyatanya membuahkan hasil.

Tanaman kopi yang langsung dikelola oleh masyarakat sekitar Kampung Keramat ini ternyata juga membantu perekonomian yang sebelumnya hanya bekerja sebagai tukang gali kubur dan sebagainya.

“Dari situlah muncul brand kopi dengan label Kopi Tulang,” ujar Ketua Malang Creative Fusion (MCF), Vicky Arief saat ditemui MVoice, Selasa (13/2).

Sementara itu, penamaan Kopi Tulang, kata dia dikarenakan berada di lokasi pemakaman. Hal itu membuat masyarakat Kota Malang sempat berpikir bahwa Kopi Tulang ini merupakan tulang mayat yang dicampur dengan biji kopi.

“Banyak yang beranggapan begitu awalnya, bahkan ada yang sampai merinding saat menyeduhnya, tapi rasanya tetap enak kan?,” Imbuh pria yang juga merupakan Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif ini.

Untuk Kopi Tulang ini, Vicky yang berperan mempromosikan sekaligus menjual brand kopi ini masih bimbang memberi harga. Namun, sejauh ini masyarakat masih diberikan gratis dengan mencicipi kopi tersebut.

“Kami masih belum tahu ya untuk harganya, kemungkinan berkisar antara Rp 20-25 ribu per bungkus,” pungkasnya.(Der/Aka)