Kompetensi Dokter di Era JKN dan MEA Disorot

Jumpa pers Konferensi Kerja (Konker) ke-14 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi). (Muhammad Choirul)
Jumpa pers Konferensi Kerja (Konker) ke-14 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi). (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) menggelar Konferensi Kerja (Konker) ke-14 di Hotel Ijen Suites, 13 – 16 Juli. Dihadiri 180 dokter dari seluruh Indonesia, sejumlah workshop dan simposium digeber menyasar dokter umum dan spesialis.

Ajang itu membahas berbagai permasalahan dunia kesehatan. Forum ini juga menyoroti kompetensi dokter di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Ketua Panitianya, dr Bogi Pratomo SpPD-KGEH, mengatakan, semua dokter harus selalu meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Dia memberi contoh, pengetahuan tentang pemberian obat dan pengenalan obat baru harus diperhatikan.

“Di Konker ini, kami membekali para dokter untuk mengetahui ilmu baru supaya tidak kalah bersaing,” ucap dokter spesialis saluran cerna dan hati itu.

Sementara itu, Ketua PB Pabdi, Idrus Alwi, membeberkan hal senada. Menurutnya, kualitas para dokter, baik itu spesialis maupun umum harus terus ditingkatkan guna pemerataan dokter di Indonesia.

“Kendala utama yang dihadapi saat ini bukanlah soal minimnya tenaga dokter, tapi soal pemerataan dokter,” ucapnya.

Maka dari itu, lanjut dia, ajang ini perlu sebagai sarana memberikan ilmu kepada para dokter primer atau umum. Sebab, dia menilai, beragam ilmu ini merupakan kekuatan yang menjadi ujung tombak pelayanan.

“Pemerataan distribusi dokter spesialis pun jadi fokus kita. Tak kalah penting, pengelolaan JKN juga merupakan tantangan yang perlu dicari jalan keluarnya. Jangan sampai program JKN justru malah membebani negara,” pungkasnya.


Reporter: Muhammad Choirul Anwar
Editor: Muhammad Choirul Anwar
Publisher: Yunus Zakaria