MALANGVOICE– Brawijaya Entrepreneur Festival (BEF) kembali menggelar konferensi diskusi wirausaha bertajuk Youngpreneur Business Summit 2024 di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Acara ini sukses mempertemukan wirausahawan muda, inovator, dan stakeholders dari berbagai sektor untuk bersama-sama mengeksplorasi potensi serta peluang ekonomi hijau di Indonesia.
Youngpreneur Business Summit (YBS) 2024, sebagai acara pembuka Brawijaya Entrepreneur Festival (BEF) 2024, mengusung tema utama ‘Unlocking the Potential of Green Economy’. Acara ini secara resmi dibuka Kasubdit Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Brawijaya, Bapak Ilhamuddin, S.Psi., M.A, yang memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta.
Ngalup Ngalam! FIA Fun Day 2024 Menyatukan Generasi Menuju Indonesia Emas 2045
Kepala Pusat Pengembangan Entrepreneurship, Start Up, dan Inkubator Bisnis (PPES), Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA., Ph.D turut memberikan sambutan, terkait gambaran umum tentang pentingnya isu ekonomi hijau bagi generasi muda. Acara dilanjut dengan Keynote speech yang disampaikan Ardantya Syahreza, Chairman of Malang Health Tourism, beliau memberikan wawasan yang mendalam mengenai potensi ekonomi hijau di sektor pariwisata.
“Green economy adalah crucial topic yaitu sebuah upaya untuk pengembangan pada kesejahteraan alam, oleh karena itu dibutuhkan pemuda-pemuda untuk membuka wawasan agar memajukan pengolahan pangan di Indonesia,” kata Ardantya Syahreza.
Acara ini dilanjutkan dengan sesi pitching yang diawali oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Malang, Bapak Hoshaiah Nehemiah Lantu, S.Hut., M.M., dengan tema ‘Exploring the Potential of Green Economy through Sustainable Forest Management’. Beliau menekankan pentingnya manajemen keberlanjutan hutan dalam pengembangan green economy.
”Green economy adalah peningkatan ekonomi yang berkesinambungan. green economy itu dinamis menyesuaikan keadaan alam,” ucap Hoshaiah dalam pitchingnya.
Selanjutnya, Founder & CEO AMATI Indonesia, Viringga Kusuma, memimpin sesi pitching mengenai ‘Green Community’s Power: Building a Green Business Ecosystem and Empowering Youth to Drive Change.’ Dalam sesi ini, Viringga menjelaskan pentingnya komunitas hijau dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan memberdayakan generasi muda untuk menjadi agen perubahan.
Setelah sesi ishoma dilanjutkan sesi pitching CEO Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, dalam upaya mengatasi masalah limbah dengan tema ‘Innovative and Sustainable Waste Management: Waste4Change’s Holistic Solutions for a Circular Economy.’
“Menjadi seorang greenpreneur memiliki peluang besar asalkan kita berpegang pada dua kunci utama: pertama, mendalami isu-isu lingkungan; kedua, memahami ilmu bisnis, seperti perhitungan laba rugi. Jika merasa belum mampu, jangan ragu untuk menggandeng teman atau membangun kemitraan,” ujar Junerosano.
Selanjutnya sesi pitching dari I Komang Sukarma, Founder & CEO Tarunira, dengan tema ‘Sustainable Agriculture Products: Empowering Local Farmers to Lead the Green Business Revolution.’ Tarunira berhasil memberdayakan petani lontar lokal di Bali untuk menghasilkan produk pertanian yang berkelanjutan. Komang menyampaikan bahwa “Memulai green business harus tahu betul apa yang dikerjakan dan produk apa yang dijual,” lanjutnya.
Sesi pitching berikutnya berfokus pada tema ‘Empowering Green Entrepreneurs: SevenPreneur’s Incubation Programs for Sustainable Innovation,’ yang dibawakan oleh Co-Founder & COO 7Preneur, Stanley Sebastian. “Secara ekonomi, Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan yang positif jika dibandingkan dengan negara-negara lain, dengan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17% yang mencerminkan peningkatan implementasi tujuan SDG ke-8” Ungkap Stanley.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi panel diskusi yang melibatkan berbagai stakeholders dan audiens untuk saling berinteraksi dan bertukar ide dengan tema ‘Harnessing Green Economy Potential: Strategies for Eco-Friendly Practices, Sustainable Innovation, and Financial Support.’ Selain itu, untuk memberikan suasana yang lebih meriah, peserta disuguhi gala dinner yang dimeriahkan dengan musik live.(der)