Kolam Renang Internasional Kanjuruhan Belum Difungsikan

Kondisi Kolam renang Internasional di area komplek Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. (Istimewa)
Kondisi Kolam renang Internasional di area komplek Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kolam renang internasional Kanjuruhan, Kepanjen belum difungsikan hingga saat ini.

Kolam renang Internasional tersebut dibangun pada tahun 2017 dan diresmikan pada tahun 2018 lalu menghabiskan anggaran miliaran rupiah, namun hingga kini belum dapat difungsikan sebagai mana mestinya.

Berdasarkan pantauan di lokasi kolam renang Internasional tersebut, kondisi bangunan terlihat ada beberapa fasilitas yang sudah rusak, seperti fasilitas ruang ganti atlet, yakni bagian atap sudah mengalami kerusakan. Selain itu di dalam kamar ganti, lampu dan shower juga sudah rusak, tidak bisa digunakan.

Bahkan, di bagian luar terlihat tumbuh rumput. Air di dalam kolam juga terlihat berwarna hijau, mengesankan bangunan yang tidak terawat. Tidak hanya itu, di lokasi bangunan selam dan loncat indah, bebarapa porselen juga telah mengelupas. Padahal, bangunan senilai miliaran rupiah itu belum difungsikan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Atsalis Supriyanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima kunci gedung kolam renang.

“Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Ciptakarya (DPKPC) telah menyerahkan kunci gedung kolam, tapi kami belum menerimanya. Kami akan pikir-pikir jika menerimanya, karena berdasarkan laporan setiap hari air di kolam renang berkurang, kan ada yang bocor,” ungkapnya, Selasa (4/2).

Sebab, lanjut Atsalis, penyerahan bangunan harus disertai konsekuensi mulai dari pemeliharaan dan perbaikan.

“Karena masih bocor, kami enggan menerimanya. Jika kami terima, jelas menjadi beban kami. Kami mau menerima jika sudah diperbaiki dahulu fasilitas-fasilitas yang sudah rusak, setelah itu baru bisa kami fungsikan,” jelasnya.

Bahkan, tambah Atsalis, pihaknya selaku penerima manfaat yang mengoperasikan kolam renang tersebut juga belum diberitahu terkait teknis pengoperasian, mulai dari pengambilan air untuk kolam renang dan pembuangan air sat dilakukan pengurasan.

“Ya minimal kami diberitahu jalur jalur pengambilan dan pembuangan air. Kalau difungsikan maka kami juga harus mempersiapkan peralatan untuk proses pembersihan kolam, kami alat belum punya,” tukasnya.(Der/Aka)