MALANGVOICE – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang memanfaatkan even Rapat Anggota 2021 untuk penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan IKIP Budi Utomo (IBU) Malang. Tujuan penandatanganan MoU ini untuk peningkatan kualitas pendidikan dan prestasi atlet di Kabupaten Malang.
Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Nurcholish Sunuyekto menyampaikan, dengan adanya MoU tersebut, diharapkan prestasi olahraga di Kabupaten Malang semakin maju.
“Saat ini atlet dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara prestasi dan pendidikan. Saya berharap pengurus KONI saat ini bisa mendorong keduanya, maka perlu MoU ini,” ungkapnya, saat ditemui awak media, usai penandatanganan MoU di BeSS Resort Lawang, Sabtu (27/2/2021).
Menurut Nurcholis, jika prestasi dan pendidikan dapat berjalan sejajar maka para atlet di Kabupaten Malang bisa sejahtera.
“MoU ini diharapkan bisa membawa atlet sejahtera, usai atau masih menjadi atlet. Biasanya atlet itu sejahtera, tapi jika sudah tidak menjadi atlet (pensiun) tidak sejahtera karena terganjal ijazah,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Nurcholish, IKIP Budi Utomo (IBU) sebagai kampus yang memiliki kejuruan dalam bidang olahraga menawarkan beasiswa bagi atlet Kabupaten Malang yang telah berprestasi di tingkat regional untuk dapat mengenyam pendidikan strata satu (S1).
“Jika pendidikan atlet bagus, saya kira ketika masihjadi atlet sejahtera, setelah (jadi atlet) tetap sejahtera. Kami siap menampung para atlet Kabupaten Malang, terutama yang berprestasi tingkat regional. Jika lebih dari itu ada tambahan lain,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Malang, H Rosydin mengatakan, dengan MoU ini merupakan bentuk perhatian KONI Kabupaten Malang dan IBU twrhadap masa depan para atlet. Dengan pendidikan tinggi dapat meningkatkan perekonomian para atlet, karena status Sarjana Strata Satu (S-1) para atlet dapat mencari pekerjaan yang layak.
“Dengan kerja sama ini untuk meningkatkan pendidikan atlet. Tentu ini gayung bersambut, karena kami ingin meningkatkan SDM para atlet, agar nasib para atlet mendatang bisa terjamin,” jelasnya.
Menurut Rosydin, pendidikan sangatlah penting lantaran prestasi dalam olahraga memiliki keterbatasan usia. Kalau atlet tidak dibekali dengan akademik yang cukup, dikhawatirkan mendatang tidak memiliki masa depan seperti yang diidam-idamkan.(end)