Kolaborasi Mbois Disparta dan Polres Batu Sosialisasikan Bahaya Narkoba Lewat Seni Teatrikal

Teatrikal bahaya narkoba di Alun-alun Kota Batu. (Istimewa)

MALANGVOICE – Melalui seni teatrikal, Dinas Pariwisata Pemkot Batu dan Polres Batu kompak bersama-sama sosialisasikan penyalahgunaan narkoba dan pencegahan Covid-19. Aksi itu digelar di Alun-alun Kota Batu, Sabtu (22/5).

Para pemeran dari Teater Alit Kota Batu yang dipimpin Fuad Dwiyono ini berkolaborasi dengan anggota Satresnarkoba Polres Batu. Hasilnya, mampu menceritakan bahaya narkoba terutama di kalangan anak muda.

Cerita yang dibawakan begitu lengkap dan jelas. Mulai bagaimana awalnya tersandung narkoba hingga efek yang ditinbulkan terkait masa depannya gara-gara barang haram tersebut.

Kolaborasi Disparta Kota Batu dan Polres Batu gelar teatrikal bahaya narkoba. (istimewa)

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq, mengatakan, aksi teatrikal dipilih karena ingin menciptakan suasana berbeda dan unik. Dengan kolaborasi bersama Polres Batu ini dinilai bisa membangun kesadaran masyarakat terkait bahaya narkoba.

“Kami yakin, cara seni ini lebih efektif daripada hanya dengan memasang sosialisasi di spanduk-spanduk saja,” ujarnya kepada wartawan.

Seni yang bisa dinikmati semua golongan masyarakat ini dianggap bisa lebih dicerna ketimbang hanya membaca saja melalui spanduk. Karena itu pula Alun-alun menjadi lokasi digelarnya aksi teatrikal karena banyak didatangi masyarakat.

“Harapan saya ke depan di tempat keramaian lain seperti pendopo, hingga balai desa bisa dimainkan aksi teatrikal seperti ini. Semakin banyak masyarakat yang menonton bisa semakin efektif sosialisasi yang kami lakukan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kasatreskoba Polres Batu, Iptu Yusi Purwanto, menyatakan, edukasi dan sosialisasi melalui teatrikal ini merupakan langkah lanjutan dari sosialisasi bahaya narkoba lainnya.

Targetnya adalah penguatan peran keluarga sehingga tidak ada yang terjerumus narkoba mulai dari usia dini.

“Peredaran narkoba di Kota Batu saat ini masih sangat marak. Mulai dari masyarakat Kota Batu hingga para wisatawan yang datang,” kata Yusi.

Yusi sepakat aksi seperti ini akan dilanjutkan berkala di beberapa lokasi publik. Sejatinya ia tak ingin Kota Batu yang merupakan jujukan wisata disalahgunakan menjadi lokasi transaksi narkoba.

“Kami harap ini bisa berlanjut di tempat lain sehingga warga bisa berwisata sekaligus mendapat sosialisasi bahaya narkoba dari pentas seni teatrikal,” tandasnya.(der)