MALANGVOICE– Bakti sosial operasi katarak gratis diselenggarakan oleh Kodim 0818 Malang-Batu. Kegiatan ini dalam rangka memberikan layanan kesehatan bagi penderita kekeruhan lensa mata, khususnya masyarakat kurang mampu.
Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan RSUD Karsa Husada Batu dan didukung Klinik Mata ISHK Tolaram, Kamis (5/9).
Masyarakat cukup antusias mengikuti bakti sosial operasi katarak gratis yang diselenggarakan di RSUD Karsa Husada Kota Batu. Terutama bagi masyarakat pra sejahtera yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan finansial. Sehingga mereka mendapat penanganan tepat dan cepat mengenai kesehatan mata.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0818 Malang-Batu, Lettu Arh Darwandi menyampaikan, kegiatan bakti sosial tersebut dapat diselenggarakan berkat terjalinnya sinergi yang baik, antara TNI dan RSUD Karsa Husada Kota Batu. Sehingga dapat memberikan akses layanan kesehatan yang memadai dan berkualitas kepada masyarakat pra sejahtera.
“Operasi katarak gratis diikuti 209 penderita berasal dari Kabupaten Malang hingga Kota Batu. Awalnya ada 318 orang yang mendaftar lalu dilakukan pemeriksaan skrining oleh RSUD Karsa Husada, hasilnya ketemu 209 orang,” ungkap Darwandi.
Baca juga:
Sidang Sengketa Tanah Pasuruan, Saksi Penggugat Beber Perbedaan Luasan Sertifikat HPL
Manfaatkan Dana Cukai, Disnaker PMPTSP Bekali Pencari Kerja Keahlian Desain Multimedia
Wadahi Pelajar Ekspresikan Diri, Pucuk Cool Jam Kembali Digelar Tahun 2024
Bimtek GLC, Bahas Peningkatan Pendapat RSUD BLUD
Pihaknya juga mengapresiasi pelayanan RSUD Karsa Husada yang sangat membantu dalam memberikan kemudahan layanan teknis. Mulai dari pemeriksaan skrining hingga penanganan operasi. Melalui kerja sama itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Karena para peserta bakti sosial juga diberi edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan secara keseluruhan.
“Bakti sosial ini bentuk kepedulian TNI membantu meringankan masyarakat kurang mampu, terutama mereka dengan gangguan penglihatan akibat katarak. Ini komitmen TNI mendukung program kesehatan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai dan berkualitas,” pungkasnya.
Baca juga:
Sediakan Kebutuhan Pangan Terjangkau, RSUD Karsa Husada Batu Gelar Pasar Murah
Optimalkan Pelayanan Prima, RSUD Karsa Husada Batu Segera Luncurkan 5 Fasilitas Kesehatan
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Karsa Husada Batu, dr. Benny Marcel P., Sp. OG, menyampaikan, dukungan yang diberikan sebagai upaya preventif mengatasi tingginya kasus kebutaan yang dipicu katarak. Apalagi di Jawa Timur, prevalensi penderita kekeruhan lensa mata mencapai 4,4 persen pada populasi penduduk berusia 50 tahun ke atas.
Resiko kebutaan yang diakibatkan katarak dapat dicegah. Asalkan penderitanya sesegera mungkin melakukan penanganan medis. Namun sayangnya, penderita terganjal keterbatasan akses layanan kesehatan maupun lemahnya finansial. Sehingga mereka tidak bisa menjalani operasi katarak.
Ia mengatakan, penyakit katarak sangat mudah sekali didiagnosa. Namun, penderita katarak tidak segera melakukan pengobatan. Sehingga jika dibiarkan terlalu lama bisa makin parah dan berakibat kebutaan.
“Ada beragam faktor yang membuat penderita enggan melakukan pengobatan katarak. Mulai dari segi finansial, akses layanan kesehatan yang sulit hingga kekhawatiran penderita untuk melakukan operasi,” pungkasnya.(der)