Koalisi Enam Partai, Lawan atau Kawan Petahana?

Jelang Pilwali 2018 Kota Malang

Pertemuan antara Golkar, PPP, Demokrat, Gerindra, PAN, dan Hanura membahas rencana koalisi besar. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kans koalisi besar enam partai kian terbuka lebar. Konsolidasi terus dilakukan enam partai tersebut, yakni Golkar, Hanura, PAN, PPP, Gerindra, dan Demokrat.

Pertemuan yang digelar Minggu (17/12) lalu di Kantor DPD Partai Golkar Kota Malang memberi sinyal bahwa koalisi ini segera terbentuk. Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban, menegaskan, komunikasi lebih intensif bakal terus dilakukan.

“Memang sejak awal pertemuan – pertemuan dengan enam partai ini sudah direncanakan. Tentu kami menyamakan persepsi untuk bagaimana membangun Kota Malang, bagaimana partai-partai ini bisa bersama saat Pilwali,” ujar Nanda, sapaan akrabnya, belum lama ini.

Meski demikian, enam partai ini belum spesifik membahas pasangan calon yang akan diusung. Jika mengacu pada dinamika politik saat ini, terdapat beberapa nama kuat untuk diusung.

Nanda sendiri sudah mendapat sinyal ‘lampu hijau’ dari tiga partai, yakni Hanura, PAN, dan PPP. Selanjutnya, Partai Golkar juga memiliki sosok penting yang digadang – gadang bakal ikut bertarung dalam Pilwali, yakni Sofyan Edy Jarwoko yang tak lain Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang.

Selain itu, dari Demokrat terdapat nama Gufron Marzuqi yang merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malang. Ketiga nama yang telah disebutkan itu sebelumnya sempat dikabarkan bakal mendampingi petahana, Anton.

Nanda sendiri belum lama ini diminta Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang untuk menjadi kandidat N2 mendampingi Anton. Sementara, dalam beberapa konsolidasi internal Partai Golkar, Sofyan Edy Jarwoko juga sempat didorong para kadernya untuk mengambil posisi N2 pendamping Anton.

Sedangkan nama terakhir, yakni Gufron Marzuqi, bahkan terdaftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang dalam penjaringan yang digeber PKB. Praktis, kemungkinan gerbong enam partai ini menjadi kawan petahana cukup terbuka.

Di sisi lain, spekulasi memilih sebagai penantang petahana juga mencuat. Apalagi, jika benar-benar terbentuk, kekuatan enam partai ini terbilang amat kuat.

Dari daftar perolehan kursi sendiri, enam partai ini total mengantongi 24 kursi legislatif. Jumlah itu tentu lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon sendiri yang berpotensi mematahkan dominasi petahana.

Apalagi, sejauh ini Anton baru mendapat dukungan tiga partai, yakni PKB, PKS, dan Nasdem, dengan total kursi legislatif hanya 10. Meski demikian, belum ada keputusan final gerbong enam partai ini bakal menjadi kawan atau lawan petahana dengan mengusung pasangan calon sendiri.

“Belum bicara calon, sifatnya masih general, masih akan ada pertemuan berikutnya,” imbuh Nanda. Hal senada diungkapkan Sofyan Edy Jarwoko. Pria yang akrab disapa Bung Edy ini menyebut, jika perlu komunikasi lebih lanjut untuk membahas hal ini.

“Kami harus tahu dulu, siapa calon yang disodorkan partai-partai ini. Saya yakin semua sudah menyiapkan,” tambah mantan Anggota DPRD Kota Malang ini.

Di sisi lain, Bung Edy juga terus mengikuti perkembangan peta politik di Kota Malang. Melalui sejumlah media, dia pun juga telah mendapat informasi perihal Nanda yang didukung PAN, Hanura dan PPP.

“Namun ini belum final, termasuk siapa wakilnya, masih jauh berbicara itu. Kami masih membahas visi misi ke depan agar bisa membangun Kota Malang lebih baik,” pungkasnya.(Coi/Yei)