MALANGVOICE – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang, berduka cita atas jatuhnya korban jiwa akibat tawuran mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di kawasan Sawojajar.
“Ini jelas mencoreng kerukunan di antara pemuda, terlebih terjadi di lingkungan kampus,” kata Ketua KNPI, Hutama Budi Hindarta, kepada MVoice, beberapa menit lalu.
KNPI mendukung upaya Polres Malang Kota yang sigap dan serius memproses kejadian itu. “Saya memohon pada saudara-saudara, khususnya keluarga korban dan teman korban, untuk tidak berencana sedikitpun melakukan tindakan yang hanya akan memperkeruh situasi,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Abud itu juga menyerukan kepada semua pihak, termasuk organisasi daerah (orda), untuk melakukan pembinaan terhadap anggotanya yang ada di Kota Malang
“Kami juga mengimbau kepada pemerintah daerah, perguruan tinggi dan aparat penegak hukum, agar mengevaluasi efektifitas MoU yg pernah disepakati sekitar 2 th lalu. KNPI dan organisasi kepemudaan yang berhimpun di dalamnya dengan seluruh kekuatannya sangat berkepentingan turut menjaga suasana damai yang telah dibangun semua pihak selama ini,” harap Abud.
Seperti diketahui, mahasiswa salah satu PTS di Malang, Nasehon Leplepem Moger (22), tewas, diduga menjadi korban pengeroyokan, dini hari tadi. Moger tewas di sekitar kampus karena dikeroyok sekelompok orang dari daerah lain, usai mengikuti acara pelantikan komunitas organisasi di PTS itu.
Saat ini jasad Moger sudah berada di kamar mayat RS dr Syaiful Anwar, dan polisi berjaga ketat di lokasi kejadian dan RS. Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono pun datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisi.
Unit Inafis juga sudah berangkat beberapa menit lalu ke TKP untuk olah kejadian perkara. Sementara 9 orang saksi dibawa ke Mapolres Malang Kota.