KKN Tematik dari LPPM UB Bimtek Inovasi Pakan Ternak di Desa Kandangan

Tim Doktor Mengabdi dengan KKN Tematik UB di Desa Kandangan, Banyuwangi. (istimewa)

MALANGVOICE – Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya yang berkolaborasi dengan KKN Tematik dari LPPM Universitas Brawijaya melakukan kegiatan bimbingan teknis mengenai inovasi terkait formulasi pakan ternak di Desa Kandangan, Kabupaten Banyuwangi.

Desa Kandangan merupakan salah satu desa yang berperan sebagai penyangga kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk SPKP “Wana Wira Sejahtera (WWS)” dibentuk pada tahun 2009 di desa Kandangan dengan bentuk usaha ekonomi berupa budidaya bebek petelur, puyuh, telor asin.

Jumlah anggota SPKP WWS adalah 15 orang usaha berkembang dengan baik di tahun 2020 sehingga dari hasil budidaya tsb berkembang menjadi usaha usaha lain seperti peternakan kambing dan bebek pedaging.

Bimtek Inovasi Pakan. (Istimewa)

Selama ini yang menjadi kendala para peternak unggas di SPKP WWS antara lain rendahnya efisiensi dalam pemberian pakan bebek yang berdampak adanya pakan reject sebesar 10-20% per hari.

Selama ini peternak bebek SPKP WWS menggunakan maggot sebagai pakan bebek melalui kemitraan dengan SPKP Wajar di karenakan harga pakan pabrikan saat ini bukan lagi mengalami kenaikan tapi berubah harga Akan tetapi jumlah pasokan magot dari SPKP Wajar masih terbatas sehingga masih dicampur dengan bahan pakan lain sehingga perlu pelatihan dan alat pembuat pakan pelet.

Kualitas telur yang dihasilkan memang jauh lebih bagus yaitu jenis telur fertile lebih banyak (95-98%) dengan harga jual Rp2.200,00 per butir, ukuran lebih besar, sedangkan telur sterile untuk konsumsi dan produksi telur asin (2-5%) dengan harga jual lebih rendah Rp1.800,00 per butir.

Harga pakan maggot lebih murah (Rp6.000,- per kg) dibandingkan pakan konsentrat yang dicampur dengan bekatul dan roti reject (Rp10.000-11.000,- per kg) sehingga secara ekonomi lebih bisa meningkatkan nilai tambah peternak bebek. Dalam proses pemberian pakan, maggot dikombinasikan dengan bekatul dan roti BS yang dicampur secara manual dengan hasil akhir tekstur pakan basah untuk pakan bebek. Setiap harinya, terdapat sisa porsi pakan yang sudah dicampur, tidak dimakan oleh bebek (10-20%) sehingga menjadi basi, menggumpal dan akhirnya terbuang, serta tidak layak sebagai pakan bebek untuk diberikan pada hari berikutnya.

Kondisi tersebut berdampak pada peningkatan biaya untuk pembelian pakan ternak bebek sehingga perlu antisipasi dengan membuat pakan bebek menjadi bentuk pellet dengan pertimbangan umur simpan yang lebih awet, formulasi konsisten, campuran homogen, kering dan tidak menggumpal sehingga kualitas pakan campuran (mix) menjadi lebih maksimal untuk bebek. Oleh sebab itu, perlu adanya diseminasi teknologi dalam proses produksi pakan bebek dan juga direncanakan untuk produksi pakan burung puyuh dalam bentuk pellet dengan implementasi Mesin Penggiling / Penepung dan Mesin Pencetak Pellet skala TTG.

Kegiatan bimtek ini dilakukan guna memberikan formulasi pakan yang baik, sehat, dan berkualitas untuk penggemukan dan peningkatan kualitas hasil ternak dengan harga yang relatif lebih murah.

Harapannya dapat membantu perekonomian masyarakat desa setempat untuk dapat membuat pakan secara mandiri. Bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berkaitan dengan pemeliharaan dan pemanfaatan hasil ternak. Melalui bimtek ini, diharapkan masyarakat dapat membuat pakan secara mandiri, bahkan dapat menjadikan pakan formula, sehingga bisa meningkatkan produktivitas pakan, efisiensi biaya serta kualitas pakan ternak.

Ketua pelaksana kegiatan Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP, MP dari Fakultas Teknologi Pertanian bersama timnya Dr. Khotibul Umam AA, SPet, MSi (Fakultas Peternakan), Rini Yulianingsih, STP, MT, Ph.D (Fakultas Teknologi Pertanian), Rani Yuswanita, SPi, MSi (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), dan Vindhya Tri Widayanti, STP, MP (Fakultas Teknologi Pertanian) serta pihak TN Meru Betiri.

Secara khusus Kepala Balai TN Meru Betiri Mamam Surahman,S.Hut, M.Si melalui Plh Kepala SPTN I Sarongan Wahyu Candra Kirana, S.Hut menyampaikan, sinertigas antara perguruan tinggi, TN Meru Betiri dan pemerintah Kabupaten harus di dukung bersama inilah tanda negara hadir untuk rakyat mengingat masyarakat di sekitar penyangga TN Meru Betiri berada di pelosok desa sehinga membutuhkan bimbingan dan pendampingan bersama untuk mencapai tujuan Masyarakat Sejahtera maka Hutan akan lestari.

Kegiatan bimtek Formula Pakan ternak dilakukan Bapak Khotibul Umam dengan kompetensi teknologi peternakan sekaligus implementasi untuk pengembangan inovasi formulasi pakan. Ternak yang ada pada desa Kandangan sendiri antara lain, burung puyuh, bebek pedaging, bebek petelur, ayam beka, ayam kampung, ayam pedaging, dan ayam petelur.

Maman Surahman, menyatakan siap memberikan support untuk kegiatan itu.

“BTNMB memiliki kegiatan strategis pemberdayaan masyarakat di kawasan yang membutuhkan transfer knowledge, diseminasi inovasi bahan baku lokal serta pendampingan manajemen kelembagaan kelompok tersebut. Dengan demikian, peran DM dari LPPM UB sangat tepat untuk bisa mengoptimalkan kinerja sekaligus keberlanjutan dr program BTNMB,” paparnya.

Pasca bimtek dilanjutkan dengan pendampingan sekaligus praktek pembuatan pakan sesuai dengan formulasi pakan dengan bahan yang selama ini dilakukan.

Mahasiswa ikut berperan langsung dalam pembuatan pakan tersebut, terutama dalam perhitungan formulasi pakan dan juga penggunaan mesin yang telah diberikan pada hari yang sama pada kegiatan bimtek sebelumnya.

Capaian keberhasilan yang didapat dalam kegiatan Program Doktor Mengabdi tepatnya pada permasalahan pakan ternak yaitu mitra dapat meningkatkan jumlah produksi pakan dan menjaga kualitas ternak yang dimiliki saat saat praktek pelaksaan bimtek kelompok SPKP WWS dapat memproduksi 100kg pelet dengan formula pakan ternak dari bahan bahan yg tersedia di sekita.

Kegiatan ini juga dapat menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat apabila pakan yang dibutuhkan sudah terpenuhi, mereka dapat memasarkan hasil pembuatan pakan yang dibuat.(der)