MALANGVOICE- Alasan pentingnya membaca membuat Kelompok 42 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menyulap ruangan bekas warung menjadi Rumah Pintar.
Para mahasiswa yang menggelar KKN di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang itu, atas seizing pemiliknya, Nur Wahidah, akhirnya mempermak dengan mengecat ulang serta mendekorasi bagian dalam. Sehingga tampak lebih nyaman dan rapi untuk anak-anak yang ingin mengemban ilmu di sana.
Divisi Pendidikan dan Agama dari KKN 42 UMM sangat prihatian dengan kurangnya minat membaca di kalangan anak-anak. Divisi yang dipimpin Muhammad Yusri Ghuffron itu ingin memulai dan memperbaiki minat baca anak-anak dari desa ini.
Di sela-sela peresmian Rumah Pintar, Yusri mengatakan, keberadaan Rumah Pintar itu diharapkan dapat membenahi bidang pendidikan di desa itu, agar menjadi lebih baik.
“Rumah Pintar ini berawal dari kepedulian kami tentang pendidikan, khususnya di Sukolilo, karena pendidikan yang ada saat ini masih kurang. Rumah Pintar ini untuk menyongsong kembali, untuk mengkonstruksi kembali pendidikan di desa ini,” katanya.
Ada banyak kegiatan di dalam Rumah Pintar ini, seperti belajar bersama, belajar mengaji, dan fun learning English. Tidak hanya itu, anak-anak juga dapat membaca buku-buku yang telah disumbangkan anggota kelompok KKN 42.
Peresmian Rumah Pintar dilakukan Jum’at, 29 Juli, kemarin, dihadiri Nur Wahidah selalu pemilik Rumah Pintar itu, anak-anak Desa Sukolilo, serta mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam anggota kelompok KKN 42.
Harapkan dapat membantu pendidikan di Desa Sukolilo dan menumbuhkan minat serta kebiasaan membaca bagi anak anak desa juga menjadi harapan yang dihanturkan sang pemilik warung, Nur Wahidah.
“Saya senang sekali adik-adik dari UMM, kelompok KKN 42, dapat membantu saya dalam menyemangati anak-anak di desa ini untuk belajar. Saya bangga memiliki adik-adik yang masih peduli dengan pendidikan. Saya harapkan Rumah Pintar ini menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk belajar,” harapnya.