Kisah Pemulung Temukan Cincin Berlian Senilai Puluhan Juta Rupiah di TPA Supit Urang

Harianto yang ditemui di TPA Supit Urang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Salah satu pemulung Harianto (34) menceritakan kisah paling berkesan selama dia bekerja mencari barang bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Sukun, Kota Malang.

Ia mengingat lagi kejadian 5 tahun lalu saat menemukan cincin berlian di TPA Supit Urang. “Waktu itu gak sengaja nemu kayak cincin gitu saya ambil,” ujarnya, Senin (15/11).

Awal mula, Harianto berpikir cincin yang ditemukan di tumpukan sampah itu tak berharga. Kemudian ia memutuskan untuk bertanya kepada tetangganya.

“Kata orang-orang itu cincin berlian. Terus saya disarankan untuk menjual cincin tersebut kepada kolektor yang berdomisili di Sawojajar, Kota Malang,” imbuh Harianto.

Tak butuh waktu lama, keesokan harinya Harianto membawa cincin yang dihiasi berlian sebesar biji jagung itu menuju kolektor yang sudah direkomendasikan tetangganya.

Saat dicek ternyata cincin berlian itu memang asli. Kolektor itu pun menghargai cincin itu seharga Rp 80 juta.

“Saya kaget waktu itu dihargai Rp 80 juta-an. Akhirnya langsung saya lepas itu. Gak nyangka,” kata dia.

Dari hasil penjualan cincin tersebut, Harianto langsung membangun sebuah rumah yang tak jauh dari kediaman orang tuanya di Jalan Rawisari Kelurahan Supit Urang, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Selain itu, Hari juga membulatkan tekad untuk melamar kekasihnya dalam kurun waktu lima hari setelah menemukan cincin tersebut.

“Gak lama mas waktu itu pacaran sudah tapi saya belum berani nikah. Tapi pas punya rumah saya langsung lamar kekasih saya,” ucap dia.

Pria yang sudah bekerja sebagai pemulung selama 25 tahun itu, mengaku mendapatkan hasil setidaknya Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu perhari.

Hasil itu pun dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari-nya bersama istri dan tiga anaknya.

“Saya bersyukur bisa berumah tangga punya anak. Lumayan kerja seperti ini meskipun kotor-kotoran,” kata dia.

Sementara itu, Plt Kepala UPT TPA Supit Urang, Budi Heriyanto menyampaikan penemuan barang-barang berharga itu memang sering terjadi di TPA Supit Urang.

“Ya sering ada yang dapat pistol juga bayi juga pernah ada. Emas itu ya beberapa kali ada. Memang rejekinya begitu. Merek juga tidak ada niat mencari itu kan,” terangnya.

Perlu diketahui pemulung di TPA Supit Urang sendiri ada 158 orang. Asal pemulung didominasi warga sekitar TPA Supit Urang.

“Dan membantu kami memilah sampah anorganik sekitar 8 sampai 10 ton per hari,” tandasnya.(der)