MALANGVOICE – Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, KH Hasyim Muzadi, menghembuskan nafas terakhir, pagi ini. Mantan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU itu wafat di usia 72 tahun.
Sebelumnya, beberapa jam lalu, berbagai info dari media social sudah mengabarkan ikhwal wafatnya tokoh NU yang juga adik kandung KH Muchid Muzadi itu. Dan kabar itu diperkuat ungkapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin lewat akun twitternya.
Seperti ini bunyi twit Lukman, Kamis (16/3), pagi ini, “Telah wafat KH Hasyim Muzadi pagi ini. Mari doakan almarhum diampuni kesalahannya, diterima amal bajiknya, berada di sisiNya. Al-faatihah…”
Sementara sebelumnya juga beredar kabar berbunyi : Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun, telah pulang ke rahmatullah KH Hasyim Muzadi, semoga semua amal saleh beliau diterima dan diampuni semua dosa beliau serta mendapat tempat yang mulia di sisih Nya. Amiin… Alfaatihah… (Info dr Prof Kasuwi, pimp makhad aly al hikam).
Kabar duka semakin diperkuat Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Mahfud MD, yang membenarkan info meninggalnya KH Hasyim Muzadi. Menurut dia, anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu meninggal pukul 06.00 WIB tadi.
Menurut rencana, jenazah KH Hasyim Muzadi akan dibawa ke Kompleks AL Hikam di Jakarta, untuk dikebumikan. “Pukul 06.00 WIB tadi wafat, dan akan diterbangkan ke Jakarta, dikebumikan di Kompleks Al Hikam, Depok,” tuturnya.
Pendiri Pesantren Mahasiswa Al Hikam yang tinggal di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang, ini lahir pada 8 Agustus 1944, wafat setelah menjalani perawatan intensif di RS Lavalette, Malang, Jawa Timur.
Sehari sebelumnya (Rabu, 15/3), Presiden RI berkesempatan menjenguk sang kyai di kediaman Kompleks Pesantren Mahasiswa Al Hikam. Bahkan Presiden menawari bantuan dokter kepresidenan.