Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang Ilyas Raih Puluhan Medali di Bulu Tangkis

Ilyas Rahman Riyandani Saat Ditemui di Rumahnya Dengan Membawa Medali dan Piala. (Lisdya/MVoice).
Ilyas Rahman Riyandani Saat Ditemui di Rumahnya Dengan Membawa Medali dan Piala. (Lisdya/MVoice).

MALANGVOICE – Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang Ilyas Rahman Riyandani (16) warga Singosari, Kabupaten Malang untuk berprestasi. Buktinya, ia mampu mengoleksi puluhan medali dari bulu tangkis.

Anak kedua dari pasangan Andryani Tri Lestari (47) dan Heryawan (54), ini sejak kecil sudah lahir dengan kondisi tuna rungu wicara. Namun keterbatasan tersebut tak membuat dirinya putus asa.

Sang bunda, Andryani, selalu memberi dukungan dan mendorong si buah hatinya tersebut untuk memulai latihan saat masih berusia 5 tahun hingga duduk di bangku SD kelas 3.

“Dia (Ilyas) tidak bisa olahraga outdoor karena fisikny tidak kuat dan juga kalau anak yang seperti dia lebih peka di penglihatan. Jadi saya memanfaatkan itu saja awalnya,” ujar Andryani saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/1).

Remaja kelahiran, Malang 14 mei 2001 ini akhirnya memutuskan untuk terus berlatih bulu tangkis setiap harinya, dan memilih untuk pindah di Surya Naga. Selang satu tahun, Ilyas ditarik di club Bara Naga.

“Karena klubnya yang sering bubar akhirnya dia pindah di Teluk Etna sampai sekarang, kalau latihannya di kota ya masuk di klub kota. Karena kebutuhan di KONI itu akhirnya dia pindah di Kabupaten dan pindah di klub Pandawa,” imbuhnya.

Ilyas memulai lomba bulu tangkis sejak kelas 1 SD, namun saat itu Ilyas belum menjadi juara. Barulah ketika Ilyas duduk di kelas 3 SD untuk pertama kalinya memiliki penghargaan juara pertama. Bahkan meraih tropi delapan kali selama setahun.

“Di tahun yang sama dia lolos seleksi dari Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) itu dan ada pengenalan TC, latihannya rutin hingga masuk provinsi mewakili Malang,” imbuhnya.

Bahkan, Ilyas sering mengikuti perlombaan bulu tangkis tingkat Porkab, Pekan Olahraga SD (PORSD), U2SN, PKLK tingkat Nasional dengan meraih juara utama mewakili provinsi Jawa Timur.

“Kelas 5 dia mulai ikut Papernas, dan mendapatkan juara kedua, dia ikut Papernas setiap tahunnya kecuali saat akan ujian,” imbuhnya.

Di tahun 2016, Ilyas mengikuti PON dan berhasil juara utama dengan kategori single dan double untuk mewakili provinsi.

“Dia ikut PON itu paling muda sendiri. Hingga saat ini, pencapaian prestasi Ilyas sudah 70 lebih medali dan juara dari bulu tangkis, sekarang dia lagi mempersiapkan untuk PON di tahun 2020 di Papua nanti,” pungkasnya.

Dengan raihan tersebut, Andryani pun sangat bangga dengan Ilyas. Itu mewujudkan bahwa tidak ada halangan apapun pada manusia ketika berusaha. Andryani berharap kelak Ilyas bisa lebih berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia.(Der/Aka)