Ketahui Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa

ilustrasi. (Harvard Health - Harvard University)
ilustrasi. (Harvard Health - Harvard University)

MALANGVOICE – Pernahkan Anda merasakan sakit kepala saat berpuasa? Sakit kepala saat puasa dapat menjadi tanda bahwa ada yang tidak benar dalam tubuh Anda. Bisa jadi Anda kekurangan cairan, kekurangan darah, kekurangan energi, atau masalah kesehatan lainnya.

Dilansir dari laman Healtyline, berikut penyebab sakit kepala saat puasa.

1. Dehidrasi

Jika Anda merasa sangat haus dan tubuh tidak banyak mempunyai cadangan air, maka Anda berisiko mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Dehidrasi membuat tubuh Anda tidak bisa berfungsi dengan baik. Beberapa gejala dari dehidrasi adalah pusing, lemas, jarang buang air kecil, dan urine berwarna lebih gelap. Untuk mencegah dehidrasi, Anda minum air putih 8 gelas atau lebih per hari.

2. Darah Rendah

Saat puasa Anda kekurangan glukosa sebagai energi, jika Anda tidak cukup banyak mengonsumsi makanan saat buka puasa dan sahur.

Glukosa merupakan energi utama yang digunakan tubuh untuk melakukan semua fungsi normalnya. Kekurangan glukosa dalam tubuh dapat membuat otak kekurangan energi untuk melakukan fungsinya. Akibatnya, Anda merasa lemas dan pusing.

Untuk itu, Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, saat buka puasa dan sahur. Contohnya, makanan sumber karbohidrat kompleks (nasi merah dan roti gandum, sayuran, dan buah-buahan).

Hindari konsumsi makanan sumber karbohidrat sederhana, seperti kue manis, minuman manis, biskuit, dan lainnya. Karbohidrat sederhana dapat membuat gula darah Anda naik dengan cepat, namun juga lebih cepat turun, sehingga dapat memicu sakit kepala.

3. Kelelahan

Anda mungkin akan lebih mudah merasa lelah saat puasa, terlebih saat Anda kurang minum dan kurang banyak mengonsumsi makanan saat buka puasa dan sahur.

Kelelahan dapat disebabkan karena Anda terlalu banyak beraktivitas saat puasa atau mungkin juga karena Anda kurang tidur. Kurang tidur sangat mungkin terjadi saat Anda puasa karena jadwal tidur Anda berubah. Hal ini kemudian dapat membuat Anda merasa pusing.(Der/Aka)