MALANGVOICE – Kesaksian mengejutkan diceritakan salah satu wali murid yang menjadi korban dugaan pencabulan oknum guru SDN Kauman 3 Kota Malang.
Menurut ibu berinisial Ua, putrinya menjadi salah satu korban kebejatan guru olahraga IS. Siswi kelas 5 SD di sekolah tersebut dilecehkan secara fisik.
“Anak saya cuma sekali, itupun kecolongan. Dia dipegang dari belakang ke perut terus ke bagian atas,” katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/2).
Kejadian itu diceritakan putri Ua dialami pada akhir 2018 lalu. Kemudian pada Januari 2019 komite sekolah meminta wali murid bertanya apakah ada anaknya menjadi korban. Dari situ barulah anak Ua menceritakan perbuatan sang guru.
“Akhirnya dia cerita itu. Sepertinya dilakukan waktu pelajaran olahraga, waktu diajari bagaimana tangannya saat memegang bola. Terus terjadi itu,” ungkapnya.
Semenjak itu, Ua kemudian diundang pertemuan dengan 20 wali murid lain pada 29 Januari. Di sana wali murid menceritakan hal yang hampir serupa dialami anaknya. Bahkan ada yang lebih parah.
Seingat Ua, ada dua anak yang diminta memegang kemaluan IS saat berada di UKS. “Di kelas 5 aja yang ngaku anak 4. Belum lagi di kelas 3 sama 4. Kabarnya di perpustakaan juga pernah anak di pangku dan diraba-raba,” lanjutnya.
Meski begitu, Ua belum melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke kantor polisi. Ia mengatakan masih menunggu wali murid lain.
“Kalau semua mau lapor ya saya ikut saja. Saya maunya si pelaku itu dapat hukuman setimpal, kalau bisa ya penjara,” tegasnya.(Der/Aka)