MALANGVOICE – Dukungan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam gelaran The Urban Jazzy Festival 2018 diapresiasi Djaduk Ferianto. Musisi sekaligus budayawan ini pun optimistis keberadaan Jazz semakin merakyat.
“Menarik sekali PT. KAI memulai kebudayaan seni (Jazz) sebagai mediumnya. Saya sempat kaget apa hubungannya kereta api dengan Jazz,” kata Djaduk dalam Talk Show The Urban Jazzy Festival 2018 di Stasiun Kota Baru Malang, Sabtu sore (6/10).
Namun, lanjut dia, dipilihnya Jazz merupakan langkah tepat. Sebab genre musik ini sifatnya menghibur.
“Kalau diisi ketoprak ya ndak pas. Memang pemilihan seni harus dikurasi dulu. Stasiun Gambir misalnya sudah ada musik, itu oke,” sambung saudara Butet Kertaradjasa ini.
Djaduk berharap, apa yang dilakukan PT. KAI berkolaborasi dengan J -Entertainment dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang ini dapat menginspirasi lembaga lainnya.
“Mudah- mudahan dunia kesenian dengan perkeretaapian dan pariwisata menemukan semangat baru dalam mengembangkan kebudayaan,” tutup Djaduk.
Corporate Deputy Director of Passenger Transport Marketing and Sales PT. KAI, Mukti Jauhari mengatakan, dipilihnya media musik khususnya Jazz bukan tanpa sebab. Sosialisasi menaik kereta api bahwa milik semua lapisan masyarakat jadi tujuan utamanya.
“Juga mensosialisakan bahwa musik Jazz bukan pertunjukan eksklusif. Kegiatan ini pun bukan kali pertama. Kami sudah memulai dengan Jazz on Station dan tanggapan masyarakat sangat positif,” kata Mukti.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisatad dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara menjelaskan, bahwa pariwisata harus di tempatkan di semua lini, termasuk kereta api.
“Niat baik kami adalah mengembangkan pariwisata dan kebudayaan melalui Jazz,” jelas Made.
Sementara itu, Direktur Jade Indopratama Group Rachmad Santoso menekankan pada konsep Malang Jazz Festival tahun 2018 ini. Dibandingkan event tahun -tahun sebelumnya, ada inovasi baru yang diyakininyna bakal menggebrak Jazz Nasional. Yakni dengan menghadirkan Via Vallen dalam line up artis.
“Kami coba membuat ramuan segala macam konsep. Sempat digempur sesepuh Jazz karena kok ada Via Vallen. Tapi Via ini kami kolaborasikan Equinox pemenang MLD Jazz Festival 2017 lalu,” ujarnya. (Hmz/Ulm)