Kerangka Bercelana Biru Mrs X Ditemukan di Pegunungan Jambangan Bukit Iblis Kawasan Hutan TNBTS

petugas saat mengevakuasi korban. (istimewa).

MALANGVOICE – Sosok mayat ditemukan di Bukit Iblis wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Barat Semeru, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo.

Tidak ditemukan identitas mayat di sekitar lokasi kejadian. Kondisi memasuki fase pembusukan sudah dalam keadaan mumifikasi, dan tinggal kerangka.

Kapolsek Poncokusumo, AKP Sumarsono membenarkan penemuan kerangka tanpa identitas tersebut.

“Perkiraan usia kematian korban di atas empat bulan. Dari pengamatan tengkorak kepala dan rahang serta dahi diduga korban berjenis kelamin perempuan,” ucapnya, Jumat (11/6).

Menurut Sumarsono, di jasad korban yang menggunakan baju blazer warna hitam kaos oblong warna putih, celana panjang kain biru dilapisi celana pendek potongan warna abu abu tersebut memiliki tinggi badan badan 168 cm, dan panjang rambut 10 cm, dengan ukuran telapak kaki 27 cm tersebut, terdapat properti berupa sepasang sepatu warna hitam sol warna merah dengan merk pro ATT, dan terdapat jilbab warna hijau.

“Selama beberapa bulan ini, kami (Polsek Poncokusumo, red) tidak mendapatkan laporan adanya orang hilang, baik dari warga ataupun pihak TNBTS. Korban ditemukan di lokasi yang bukan jalur pendakian,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Sumarsono, di sekitar korban terdapat kantong warna hijau, berisi dua bungkus korek, pisau, gunting, sedotan, gulungan benang dan potongan kain perca, dan pada kedua kaki terdapat gelang dari kain.

“Di bawah mayat beralaskan mantel plastik warna hitam dan terdapat tongkat dari bambu sepanjang satu meter. Posisi badan bawah terpisah dengan badan atas pada bagian panggul akibat pembusukan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sumarsono menjelaskan, korban tersebut diduga orang dengan tempat tinggal tidak tetap, karena kematian korban karena kedinginan dan mengalami hipotermia karena lokasi korban berada di puncak gunung ketinggian 2900 mdpl dengan suhu rendah.

“Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tengkorak kepala dan tubuh korban. Diduga korban mengalami kelaparan karena jauhnya akses korban yang berada di tengah hutan belantara,” tukasnya.(end)