MALANGVOICE – Brewok merupakan rambut yang tumbuh di daerah dagu, pipi, dan leher pria. Pertumbuhan jenggot pada setiap pria tidak akan sama karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti hormon dan nutrisi.
“Pria yang memiliki hormon androgen tinggi biasanya cenderung memiliki jenggot yang lebih tebal dibanding pria dengan endrogen rendah,” kata Sinta Nur SpKK, dokter kulit yang praktek di Jalan Candi Mendut, kepada MVoice.
Selain itu, faktor nutrisi juga berperan penting dalam proses pertumbuhannya. Seseorang yang kekurangan protein dan kalori biasanya akan mengalami pertumbuhan jenggot yang lambat. Jenggot yang tumbuh juga biasanya kusam dan kering.
Ia menambahkan, beberapa pria tak bisa menumbuhkan brewok, seberapapun kerasnya usaha mereka. “Mereka yang seperti itu berarti mempunyai sindrom baby face abadi,” katanya.
Ditambahkan juga, brewok diproduksi oleh senyawa kimia yang ditekan dengan dihydrotestosterone yang disintesa dari testosterone, hormon yang menstimulasi karakteristik seksual pertumbuhan pria.
“Tapi, pria yang berjenggot atau brewok cenderung cepat botak daripada yang baby face. Yang tidak bisa brewok, jangan sedih, ” kata dia.