MALANGVOICE – Pertunjukan ketropak dengan lakon ‘Kanjuruhan Kawurcita’, merupakan salah satu rangkaian acara Festival Kampung Celaket ke-7, yang berlangsung di Sasana Kridha Budaya, Kelurahan Celaket, Sabtu (28/7).
Cerita yang diangkat bertujuan untuk memperkenalkan sejarah lokal kepada generasi muda.
“Tidak banyak masyarakat Malang yang tahu tentang sejarah Kanjuruhan, selain itu misi kami mengenalkan sejarah lokal agar masyarakat dapat mengapresiasi nenek moyang Malang memiliki sejarah yang panjang,” tutur penanggung jawab acara, Achmad Winarto.
Menurut pengamatan Winarto, saat ini generasi muda enggan mempelajari kesenian dan budaya sendiri. Hal itu disebabkan derasnya pengaruh budaya luar, serta kurangnya komitmen dari pemerintah terhadap pelestarian seni tradisi daerah.
“Buktinya, selama ini tidak ada penganggaran khusus untuk pelestarian budaya dari pemerintah, jadi dia (komunitas penggiat budaya) dibiarkan tumbuh begitu saja. Tidak ada pembinaan, pengawasan secara berarti, periodik dan terus menerus,” jelas Winarto saat ditemui Mvoice.
Winarto juga menambahkan, acara tersebut atas dasar urunan dari komunitas masyarakat penggiat budaya.
“Seperti sekarang, ini hasil dari urunan kami, walaupun akhirnya dinas akan membantu, tetapi niat dasarnya dari masyarakat,” imbuhnya.
Winarto berharap, pemerintah Daerah dapat memberikan apresiasi dalam bentuk pembinaan serta menfasilitasi masyarakat komunitas penggiat budaya dalam rangka melestarikan kesenian dan budaya daerah.
“Harusnya Pemerintah Daerah memberikan fasilitas dan pembinaan, tidak hanya mencomot, mengambil orang-oranh yang sudah jadi untuk ditampilkan dan diakui sebagai binaannya,” pungkasnya.(Der/Aka)