Kenalkan Budaya Satu Sama Lain, Widyagama Pentaskan Budaya Nusantara

Kegiatan Budaya Nusantara di Widyagama. (Istimewa)
Kegiatan Budaya Nusantara di Widyagama. (Istimewa)

MALANGVOICE – Universitas Widyagama Malang (Uwiga) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) mengangkat identitas masing-masing mahasiswa dari luar Kota Malang melalui Galeri Nusantara Widyagama, Graha Widyagama Kampus II, Minggu (13/5).

Menurut Presiden BEMU Uwiga, Fajar Febriyanto, acara ini sebagai ajang silaturahni dan temu budaya nusantara dan saling mengenalkan budaya dari teman daerah satu dengan teman daerah yang lain.

“Nah, dengan begitu mereka bangga dan menghormati budaya daerah lain agar tidak tercerabut dari akar sejarah budaya asli nenek moyangnya,” katanya.

Dia menambahkan, galeri nusantara budaya yang dihadiri lebih dari 20 Organisasi Mahasiswa Daerah ini menampilkan 40 performance dari pagi hingga malam. Mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Jawa turut serta meramaikan.

Seniman Kota Malang, Ki Demang memberi apresiasi positif. Menurut dia, Universitas Widyagama Malang merupakan mitra utama dalam mengembangkan budaya melalui bantuan ribuan buku dalam pendirian pustaka budaya, Praktik Kuliah Mahasiwa Mandiri, latihan menari topeng serta riset budaya di Kampung Budaya Polowijen.

“Setidaknya teman teman organisasi daerah dan BEMU se- Malang bisa diajak ke Kampung Budaya Polowijen untuk saling belajar budaya melalui berbagai kegiatan diskusi workshop dan event,” imbuhnya

Dalam kesempatan pembukaan Galeri Nusantara, Wakil Rektor III, Agus Tugas Sujianto, mengajak organisasi daerah se-nusantara serta masyarakat umum untuk menggunakan fasilitas Universitas Widyagama Malang sebagai ajang temu budaya untuk mempertahankan dan melestarikan budaya merwarisi tradisi melalui Widyagama berbagi.

“Kegiatan budaya seperti ini adalah salah satu cara untuk menangkal gelombang informasi teknologi yang merusak generasi yang disalahgunakan sehingga perlu kembali belajar budaya untuk membangun identitas dan karakter bangsa,” tutupnya.(Der/Aka)