Kenali Gejala Kanker Kulit Melanoma

Dokter Spesialis Kulit RSUD Kota Malang, Dr. Nurul SpKk. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang berkembang pada melanosit, sel pigmen kulit berfungsi sebagai penghasil melanin. Kanker kulit ini jarang sekali ditemui dan sangat berbahaya.

“Kondisinya dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Seperti kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma,” kata Dokter Spesialis Kulit RSUD Kota Malang, Dr. Nurul SpKk, saat dikonfirmasi MVoice, Rabu (23/5) pagi.

Nurul menambahkan, ada beberapa bagian tubuh yang sering mengalami kemunculan tahi lalat, seperti wajah, tangan, punggung serta kaki.

“Melanoma memiliki bentuk yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna. Tahi lalat yang terserang melanoma bisa terasa gatal bahkan bisa mengalami pendarahan, kemudian ukurannya juga bisa melebihi tahi lalat pada umumnya,” imbuunya.

“Melanoma sendiri lebih sering menyerang wanita yang berusia di bawah 40 tahun. Kanker kulit jenis ini dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis secara awal,” tegasnya.

Penyebab Kanker Kulit Melanoma

Melanoma terjadi ketika sel-sel pigmen kulit berkembang secara tidak normal.

Berikut beberapa merupakan gejala kanker kulit yang dapat diwaspadai:

1. Perubahan di area kulit

Perubahan di area kulit baik itu ukuran, bentuk dan warna dapat menjadi penanda adanya kelainan.

2. Tahi lalat menunjukkan perubahan

Tahi lalat dapat berubah pada penderita kanker kulit, misalnya perubahan pada bagian ujung atau lingkar tahi lalat menjadi tidak beraturan, tidak rata, berlekuk atau semakin buram. Tahi lalat dapat menjadi kecoklatan, merah, merah muda, putih, hingga membiru.

3. Timbul rasa gatal dan nyeri

Munculnya sensasi yang tak biasa seperti gatal dan nyeri juga menunjukkan tanda kanker kulit. Rasa gatal ini umumnya diikuti dengan luka atau permukaan kulit yang menjadi kasar.

“Dokter bisa mendiagnosis melanoma setelah melakukan pemeriksaan fisik. Dan jika Anda mengalami perubahan seperti itu dan tak kunjung sembuh selama dua pekan, segera temui dokter,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Nurul mengatakan sebagian besar kasus melanoma, jaringan tahi lalat yang dianggap mencurigakan akan diangkat dengan pembedahan dan dipelajari apakah telah menjadi kanker.

“Proses ini dikenal dengan istilah biopsi. Sedangkan untuk memeriksa apakah melanoma sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, prosedur biopsi nodus sentinel juga bisa dilakukan,” tegasya.

Sedangkan untuk pengobatan melanoma adalah dengan operasi, meski semua jenis penanganan yang dilakukan tergantung dengan kondisi. Operasi bisa sukses jika melanoma terdiagnosis di tahap awal.

Untuk menurunkan risiko terkena melanoma, Nurul menyarankan agar menghindarkan kulit untuk tidak terkena paparan langsung sinar ultraviolet, baik yang alami maupun buatan.

“Salah satu pencegahan melanoma yang mudah dilakukan adalah gunakan tabir surya dan kenakan pakaian yang lengkap untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang merusak,” pungkasnya. (Der/Ery)