Kenali Caranya Agar Sang Buah Hati Terhindar Stunting

Kepala Instalasi dan Ahli Gizi RSUD Kota Malang Asep Fery Deni Septian. (Lisdya Shelly)
Kepala Instalasi dan Ahli Gizi RSUD Kota Malang Asep Fery Deni Septian. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Bayi atau anak-anak dikategorikan stunting atau pendek jika panjang atau tinggi badan menurut umurnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

“Keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek ini terjadi karena kekurangan gizi atau penyakit berulang pada masa janin hingga usia dua tahun pertama kehidupan seorang anak,” tegas Kepala Instalasi dan Ahli Gizi RSUD Kota Malang Asep Fery Deni Septian.

Dampak dari stunting bayi sendiri antara lain mempengaruhi perkembangan otak, pertumbuhan masa tubuh dan komposisi badan anak jadi terganggu serta metabolisme tubuh terganggu.

“Nah, itu kalau jangka pendeknya, kalau jangka panjangnya itu meliputi perkembangan otak anak tidak maksimal, yang berpengaruh juga pada kecerdasan otaknya. Menurut penelitian, IQ anak stunting lebih rendah 5-6 poin dibandingkan anak normal. Anak berisiko terkena penyakit kronis dan tidak menular ketika dewasa (seperti diabetes atau jantung) serta anak dapat mengalami disabilitas,” imbuhnga.

Menurut Asep, agar tidak terjadi stunting pada bayi, maka sang ibu wajib memperhatikan pemberian atau asupan makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan anak, terutama di 1000 hari kehidupan. Untuk itu, cara pencegahannya dikategorikan dalam dua cara, yakni:

1. Pencegahan Secara Spesifik dapat dilakukan seperti:

– Pencegahan dapat dimulai dari ibu sang anak tetap dalam kondisi yang baik ketika hamil dan tidak kekurangan energi kronis.
– Pemberian asi ekslusif selama enam bulan kepada anak.
– Pemberian makanan pendamping asi yang sesuai pada anak jika sudah lebih dari usia enam bulan.

2. Pencegahan Secara Sensitif

Bersinergi dengan lingkungan, masyarakat sekitar, serta pemerintah tentang mudahnya akses pangan yang bergizi, akses air bersih, sanitasi yang baik, serta edukasi mengenai program KB yang sesuai.

Selain itu, ada dua kategori zat gizi yang mempengaruhi, yakni makronutrien dan mikronutrien.

Makronutrien berupa karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien
berupa zinc dan vitamin A.

Zinc berguna untuk pembentukan enzim dalam tubuh, sedangkan vitamin A untuk memperkuat daya tahan tubuh anak kepada infeksi serta berfungsi juga untuk proses metabolisme dan pertumbuhan badan.(Der/Aka)