Kenali Budaya Lokal, Ayo Arek Malang Ikuti lomba “Cerita Budaya Desaku”

Poster lomba “Cerita Budaya Desaku” Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. (Istimewa)

MALANGVOICE – Tingginya nilai sejarah Kota Malang dengan beragam budayanya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakatnya. Bahkan menjadi sebuah identitas diri dan berkembang hingga terbentuk kampung-kampung tematik di kota berjuluk Paris of East Java ini.

Berangkat dari itulah, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebubudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Andayun Sri Ide mengatakan ada nilai positif sebagai ajang promosi dan mengembangkan potensi dengan ikut berpartisipasi dalam lomba “Cerita Budaya Desaku” yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Lomba “Cerita Budaya Desaku” ini dikatakannya merupakan sebuah lomba dengan tiga kategori yaitu tulisan narasi, foto dan video berisi cerita tentang potensi budaya yang ada di masing-masing desa di Indonesia. Tidak terkecuali kelurahan di Kota Malang. Pendaftarannya dimulai pada Sabtu, 8 Agustus hingga Senin, 10 September 2020.

”Kalau di Kota Malang kan nggak ada desa, adanya kelurahan. Tapi itu sama saja. Nah, di Kota Malang sendiri kan ada kampung-kampung tematik dengan beragam budanya. Itu bisa jadi terobosan teman-teman untuk ikut lomba itu,” kata Andayun kepada MalangVoice, Senin, 27 Juli 2020.

Miliki Beragam Budaya, Masyarakat Kota Malang Diminta Ikut lomba “Cerita Budaya Desaku”

Dia menjelaskan dengan berpartisipasinya masyarakat Kota Malang dalam event tersebut bisa menjadi ajang mengembangkan dan mengenalkan potensi daerahnya masing-masing ke khalayak luas. Khususnya beragam kebudayaan yang dimiliki masing-masing kelurahan di Kota Malang.

Dicontohkannya seperti cerita budaya tentang Kelurahan Bunulrejo. Di Kelurahan tersebut, kata Andayun, banyak cerita budaya dengann situs yang bisa disampaikan kepada masyarakat luas melalui lomba tersebut.

”Tentunya ini bisa jadi hal positif bagi teman-teman yang ada di kelurahan. Selain untuk mengembangkan potensi masing-masing desa atau kelurahannya. Ini sekaligus bisa mempromosikan kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Oleh karena itu, Andayu berharap masyarakat di masing-masing kelurahan Kota Malang bisa ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Paling tidak, dalam setiap kelurahan ada yang mewakili.

”Saya, sebagai pribadi maupun organisasi menginginkan warga masyarakat Kota Malang harus ikut. Paling tidak, masing-masing 57 kelurahan di Kota Malang ada yang mewakili,” harapnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dalam surat edaran Kemendikbud RI dan poster lomba “Cerita Budaya Desaku”. Lomba tersebut ada tiga jenis lomba yaitu berbentuk narasi sepanjang 3.500 kata, foto dan video.

Adapun syaratnya, lomba ini bisa diikuti oleh semua warga negara Indonesia dengan ketentuan setiap peserta adalah komunitas atau kelompok yang ada di desa, berdomisili di desa setempat serta satu desa diwakili oleh satu komunitas atau kelompok.

Setiap peserta, sebagaima informasi dalam poster lomba “Cerita Budaya Desaku”, juga diminta melampirkan surat rekomendasi atau izin dari kepala desa dengan beranggotakan minimal 3 orang.

Kemudian karya yang dibuat harus memiliki substansi mengangkat potensi budaya masing-masing desa seperti sejarah atau identitasnya, objek kemajuan kebudayaan dan cagar budaya. Kemudian pengelolaan budaya desa di masa sekarang serta pewarisan budaya desa bagi generasi penerus.

Jika nantinya beruntung, sebanyak 3O karya terpilih akan mendapatkan dana pemberdayaan masing-masing senilai Rp 5O.OOO.OOO,-. Kemudian, karya terbaik dari 3O karya terpilih akan mendapat hadiah tambahan berdasarkan masing-masing kategori yaitu narasi, foto dan video.

Sementara itu, berkaitan dengan cara pendaftaran, teknis lomba dan ketentuan-ketentuan lainnya bisa dilihat di website desabudaya.kemdikbud.go.id.(der)