MALANGVOICE – Kabar gembira bagi para surveyor tanah berlisensi, atau pihak swasta yang memiliki kemampuan memetakan tanah. Tahun ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) RI kekurangan 2.300 tenaga pemetaan lahan.
Direktur Survei dan Pemetaan Tematik, Kementerian ATR-BPN, Tri Wibisono ST MT menjelaskan, tahun ini, mereka memiliki program percepatan pendaftaran tanah sistematis dan lengkap.
“Target kami tahun ini ada 5 juta bidang yang harus disertifikatkan. Nah untuk memenuhi itu, masih banyak kebutuhan petugas pemetaan,” kata dia ditemui di ITN Malang, Selasa (21/3).
Tri menjelaskan, kekurangan secara nasional memang mencapai 2.300 tenaga. Sementara saat ini jumlah kesediaan aparatur sipil negara (ASN) untuk pemetaan tanah, mencapai 2.700 orang.
“Kekurangan 2.300 itu bisa didapatkan dari pihak swasta, atau lulusan S1 yang sudah memiliki lisensi untuk itu,” imbuh laki-laki asal Surabaya itu.