Kemenkes: Kesehatan Indonesia Rendah Karena Kemiskinan

Menkes di Gedung Widyaloka UB (ist)
Menkes di Gedung Widyaloka UB (ist)

MALANGVOICE – Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nina Djuwita F Moelok SpM (K) sebut kesehatan di Indonesia masih jauh dari harapan. Menurutnya, hal itu tak terlepas dari permasalahan ekonomi sosial Indonesia.

“Pada tahun 2030 berdasarkan bonus demografi anak akan dewasa, rata-rata penyakit yang ada disebabkan oleh kekurangan gizi yang berdampak pada jangka panjang,” kata dia kepada awak media, di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, hari ini.

Dia memaparkan, berdasarkan Riskerdas 2013, terdata stunting 37,2 persen, gizi kurang 19,6 persen, kurus 12,1 persen, gemuk 11,9 persen, dan kelebihan gizi 4,3 persen.

Ironisnya akan berdampak pada epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Katastropik, seperti diabetes melitus 2,1 persen, gagal ginjal 0,2 persen, jantung koroner 1,5 persen, stroke 1,2 persen, hipertensi 25,8 persen, dan kanker 1,4 persen.

“Sebagau contoh kecilnya, di Indonesia masih ada anak dengan 7 jenis cacing di perut,” tukasnya.

Hal ini tak terlepas dari angka kemiskinan Indonesia (2015) masih 11,1 persen, sementara Vietnam 4,5 persen.

“Tentu hal ini menjadi tantangan bidang kesehatan, baik eksternal dan internal. Salah satunya pemanfaatan JKN,” tukasnya.