Kemenkes Butuh 1000 Dokter Spesialis untuk Daerah Terpencil

Menteri Kesehatan, Prof Dr dr Nina Djuwita F Moelok SpM(K) (paling kanan)/ist
Menteri Kesehatan, Prof Dr dr Nina Djuwita F Moelok SpM(K) (paling kanan)/ist

MALANGVOICE – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan akan menjalankan program pemerataan layanan dokter spesialis tahun ini.

Menteri Kesehatan, Prof Dr dr Nina Djuwita F Moelok SpM(K), mengatakan, untuk menyukseskan program ini masih dibutuhkan sebanyak 900 sampai 1.000 tenaga dokter.

“Kita rasa tidak adil kalau misalnya di daerah-daerah yg terbatas terpencil tidak punya dokter. Kemenkes mulai mengatasi hal itu,” kata dia kepada awak media di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, hari ini.

“Masih beberapa spesialis dulu, yaitu penyakit dalam, kebidanan, anastesi, bedah dan spesialis anak. Diutamakan di daerah non ibu kota provinsi. Ini kita kirim 1.250 an,” kata Nila lagi.

Mengenai penempatan, Menkes menyebut sesuai dengan kebutuhan di daerah melalui pemerintah setempat. Nantinya Kemenkes menunggu laporan pemerintah setempat mengenai kebutuhan dokter spesialis. Yang jelas, Kemenkes sudah melakukan mapping daerah-daerah terpencil mana saja yang membutuhkan.

“Setelah ada penyempaian tentang kebutuhan, lalu Kementerian Kesehatan menyalurkan tenaga dokter spesialis,” terang Menkes.

Soal biaya asuransi, insentif, dan sebagainya sudah diatur oleh pemerintah. Demikian, masih banyak dokter yang enggan pergi ke daerah terpencil.

“Alasanny ya karena orangtua tidak mengijinkan biasanya,” tukas dia